Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MAJELIS Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza pada Selasa (12/12). Seruan tersebut sejauh ini gagal dikeluarkan Dewan Keamanan (DK) PBB karena kerap diveto sekutu Israel, khususnya Amerika Serikat (AS)
Hasil pemungutan suara di badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu menghasilkan 153 suara setuju, 10 suara menentang, dan 23 suara abstain. AS dan Israel termasuk dalam 10 suara yang menentang resolusi tersebut.
Negara lain yang ikut menolak termasuk Austria, Paraguay serta beberapa negara seperti Republik Ceko, Paraguay, Papua Nugini, Guatemala, Liberia, Mikronesia, Nauru. Mereka adalah negera-negara miskin yang tergantung kepada AS.
Baca juga: Australia, Kanada, Selandia Baru Peringatkan Israel akan Penderitaan di Gaza
Negeri Paman Sam tegas mendukung genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Sebelumnya, AS juga mengeluarkan veto di DK PBB untuk gencatan senjata pada Jumat (8/12) dengan alasan resolusi itu tidak dilengkapi kecaman terhadap Hamas.
Berbeda dengan resolusi DK PBB, resolusi Majelis Umum tidak mengikat secara hukum. "Namun pesan ini juga sangat penting dan mencerminkan opini dunia," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Baca juga: Dukungan Gencatan Senjata di Gaza Meluap di Majelis Umum PBB
Pemungutan suara di Majelis Umum mencerminkan semakin terisolasinya AS karena menolak mengikuti tuntutan gencatan senjata. Dibandingkan dengan PBB atau organisasi internasional lainnya, AS dipandang sebagai satu-satunya entitas yang mampu membujuk Israel untuk menerima gencatan senjata sebagai sekutu terdekat dan pemasok persenjataan terbesarnya. (AFP/France24/Z-3)
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
Majelis Umum PBB mengesahkan resolusi serukan gencatan senjata segera di Gaza dan menekan Israel mematuhi kewajiban hukum.
MAJELIS Umum PBB pada Selasa (17/12) mengadopsi resolusi yang menegaskan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dengan suara mayoritas yang sangat besar.
INDONESIA menegaskan komitmennya terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan menyampaikan rancangan resolusi dalam Sidang Darurat Majelis Umum PBB, Rabu (11/12).
PM Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan negaranya merupakan bagian dari kelompok inti yang menyusun satu resolusi yang antara lain mengusulkan agar Israel dikeluarkan dari Majelis Umum PBB.
SELAMA sebulan terakhir, Gaza Utara berada dalam pengepungan operasi darat militer Israel yang brutal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved