Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PIHAK berwenang Libia membebaskan empat anggota kelompok militan Palestina, Hamas, yang ditangkap pada tahun 2016. Mereka ditangkap dengan tuduhan termasuk menyelundupkan senjata ke Gaza.
Keempat orang tersebut, yakni Marwan Al-Ashqar, putranya Baraa, Mouayad Abed dan Nasib Choubeir ditahan di Tripoli pada Oktober 2016. Penangkapan mereka diumumkan oleh kejaksaan Libia beberapa bulan kemudian.
Pada Februari 2019, mereka dijatuhi hukuman oleh pengadilan Tripoli dengan masa hukuman antara 17 hingga 22 tahun penjara, atas tuduhan perdagangan senjata dan mata-mata.
Baca juga: Semua Faksi Militer di Gaza Bersatu Lawan Israel, bukan cuma Hamas
Pembebasan mereka pada Jumat (1/12) dilaporkan oleh beberapa media Libia, yang mengatakan bahwa mereka dibebaskan atas permintaan kejaksaan Libia setelah mediasi Turki. Tidak ada konfirmasi resmi atas pembebasan mereka, termasuk dari pemerintah Perdana Menteri Abdelhamid Dbeibah yang berbasis di Tripoli.
Laporan-laporan menyebutkan bahwa keempat orang tersebut, yang ditahan di pusat penahanan Mitiga di Tripoli, pergi ke Turki dan kemudian ke Qatar, yang menjadi tempat kepemimpinan politik Hamas.
Baca juga: AS Tidak Mau Ada Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Sebuah gambar yang belum diverifikasi, yang dibagikan di media sosial, menunjukkan tiga orang di antara empat anggota Hamas tersebut dalam jet pribadi.
Pembebasan mereka dilaporkan terjadi di tengah-tengah perang yang telah berlangsung selama hampir delapan minggu antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Pertempuran tersebut dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 240 orang disandera, menurut pihak berwenang Israel.
Pemerintah Hamas di Gaza mengatakan bahwa serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, sebagian besar warga sipil.
(AFP/Z-9)
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
Hakim federal di Boston menghentikan sementara rencana pemerintahan Trump untuk mendeportasi migran ke Libia, menyebut langkah itu melanggar hak proses hukum yang adil dan berisiko.
Jaksa Agung Libia mengungkapkan penemuan kuburan massal di gurun tenggara negara tersebut, dengan setidaknya 28 jasad migran yang ditemukan.
Pemerintah Italia menghadapi sorotan internasional setelah pengadilan Roma membebaskan Osama Najim, seorang jenderal Libia yang dituduh melakukan kejahatan perang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved