Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ISRAEL harus menghormati kesucian rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, dan menjadikannya tempat yang aman selama serangannya di wilayah Palestina. Ini dikatakan seorang menteri luar negeri Inggris pada Selasa (14/11).
"Semua pihak yang berkonflik harus memberi warga sipil perlindungan yang merupakan hak mereka berdasarkan hukum internasional," kata Andrew Mitchell, menteri di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) Inggris, kepada anggota parlemen. "Itu termasuk menghormati kesucian rumah sakit sehingga dokter bisa terus merawat yang sakit dan terluka," tambahnya.
Israel telah membombardir Gaza tanpa henti dan mengirimkan pasukan darat sejak serangan militan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. Sekitar 1.200 orang tewas dan 240 orang diculik dalam serangan Hamas, kata para pejabat Israel.
Baca juga: Tolak Israel, WHO: Pindahkan Pasien di Gaza itu Mustahil
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan respons militer Israel telah menewaskan 11.240 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk ribuan anak-anak.
Rumah sakit utama Al-Shifa di Gaza, yang selama ini menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran, terpaksa menguburkan sejumlah pasien yang meninggal di kuburan massal setelah pengeboman Israel yang terus menerus, menurut direktur rumah sakit tersebut.
Baca juga: 179 Orang Dimakamkan dalam Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza
Organisasi bantuan mengatakan gencatan senjata penuh diperlukan untuk memberikan bantuan kepada warga sipil di Gaza yang terluka akibat pemboman Israel dan menyalurkan bantuan penting kepada 2,4 juta orang yang tinggal di wilayah padat penduduk dan terkepung.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa gencatan senjata tanpa pembebasan sandera berarti, "Menyerah kepada Hamas." Pemerintah Inggris mendukung sikap tersebut.
Baca juga: Jerman Ekspor Alat Militer ke Israel 10 Kali Lipat
Namun Mitchell mengatakan, "Mustahil untuk memahami penderitaan dan kehilangan yang dialami warga Palestina yang tidak bersalah di Gaza," sejak Israel melancarkan serangannya. "Rumah sakit harus menjadi tempat yang aman, mampu merawat pasien dengan kasih sayang," tambahnya.
"Sungguh menyedihkan melihat mereka tidak mampu melakukan hal tersebut. Setiap kematian warga sipil sangat memilukan."
Mitchell mengatakan bahwa meskipun Israel punya hak untuk mempertahankan diri melawan ancaman teroris, mereka harus bertindak sesuai hukum internasional. Pemerintah harus mengambil setiap tindakan pencegahan untuk meminimalkan korban sipil, membatasi serangan terhadap sasaran militer, tambah menteri tersebut.
"Pada saat yang sama, kita tidak boleh berangan-angan bahwa Hamas telah memilih untuk memasukkan dirinya ke dalam kelompok penduduk sipil," tambahnya. "Kesediaan mereka untuk mengorbankan warga Palestina yang tidak bersalah dengan cara ini hanya menunjukkan ketidakmanusiawian mereka. Mengurangi penderitaan adalah prioritas utama kami." (AFP/Z-2)
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
TAHANAN administratif yang mendekam di penjara-penjara Israel sudah mencapai setidaknya 3.600 orang hingga awal Juli tahun ini.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved