Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menteri Inggris: Israel Harus Hormati Kesucian Rumah Sakit Gaza

Wisnu Arto Subari
14/11/2023 21:34
Menteri Inggris: Israel Harus Hormati Kesucian Rumah Sakit Gaza
Beberapa tenda warga Palestina yang berlindung dari pengeboman Israel di sekitar Rumah Sakit Nasser, Khan Yunis, Gaza Selatan.(AFP/Mahmud Hams.)

ISRAEL harus menghormati kesucian rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, dan menjadikannya tempat yang aman selama serangannya di wilayah Palestina. Ini dikatakan seorang menteri luar negeri Inggris pada Selasa (14/11).

"Semua pihak yang berkonflik harus memberi warga sipil perlindungan yang merupakan hak mereka berdasarkan hukum internasional," kata Andrew Mitchell, menteri di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) Inggris, kepada anggota parlemen. "Itu termasuk menghormati kesucian rumah sakit sehingga dokter bisa terus merawat yang sakit dan terluka," tambahnya.

Israel telah membombardir Gaza tanpa henti dan mengirimkan pasukan darat sejak serangan militan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. Sekitar 1.200 orang tewas dan 240 orang diculik dalam serangan Hamas, kata para pejabat Israel.

Baca juga: Tolak Israel, WHO: Pindahkan Pasien di Gaza itu Mustahil

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan respons militer Israel telah menewaskan 11.240 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk ribuan anak-anak.

Rumah sakit utama Al-Shifa di Gaza, yang selama ini menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran, terpaksa menguburkan sejumlah pasien yang meninggal di kuburan massal setelah pengeboman Israel yang terus menerus, menurut direktur rumah sakit tersebut.

Baca juga: 179 Orang Dimakamkan dalam Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

Organisasi bantuan mengatakan gencatan senjata penuh diperlukan untuk memberikan bantuan kepada warga sipil di Gaza yang terluka akibat pemboman Israel dan menyalurkan bantuan penting kepada 2,4 juta orang yang tinggal di wilayah padat penduduk dan terkepung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa gencatan senjata tanpa pembebasan sandera berarti, "Menyerah kepada Hamas." Pemerintah Inggris mendukung sikap tersebut.

Baca juga: Jerman Ekspor Alat Militer ke Israel 10 Kali Lipat

Namun Mitchell mengatakan, "Mustahil untuk memahami penderitaan dan kehilangan yang dialami warga Palestina yang tidak bersalah di Gaza," sejak Israel melancarkan serangannya. "Rumah sakit harus menjadi tempat yang aman, mampu merawat pasien dengan kasih sayang," tambahnya.

"Sungguh menyedihkan melihat mereka tidak mampu melakukan hal tersebut. Setiap kematian warga sipil sangat memilukan."

Mitchell mengatakan bahwa meskipun Israel punya hak untuk mempertahankan diri melawan ancaman teroris, mereka harus bertindak sesuai hukum internasional. Pemerintah harus mengambil setiap tindakan pencegahan untuk meminimalkan korban sipil, membatasi serangan terhadap sasaran militer, tambah menteri tersebut.

"Pada saat yang sama, kita tidak boleh berangan-angan bahwa Hamas telah memilih untuk memasukkan dirinya ke dalam kelompok penduduk sipil," tambahnya. "Kesediaan mereka untuk mengorbankan warga Palestina yang tidak bersalah dengan cara ini hanya menunjukkan ketidakmanusiawian mereka. Mengurangi penderitaan adalah prioritas utama kami." (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya