Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KELOMPOK pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas tengah bernegosiasi dengan Negeri Zionis, Israel yang dimediasi Qatar. Pembahasannya pertukaran 15 tawanan dengan jeda pertempuran 24 jam atau penyempitan zona perang.
"Negosiasi terus berlanjut antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, yang dimediasi oleh Qatar melalui koordinasi dengan Amerika Serikat (AS), yang mungkin akan menyebabkan 10-15 tawanan Hamas dibebaskan sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama beberapa hari," kata sumber pejabat Hamas dan Mesir.
Laporan pada Rabu (8/11), yang mengutip sumber anonim yang mengetahui perundingan tersebut, mengatakan bahwa rincian seputar prospek kesepakatan masih belum pasti. “Jumlah pastinya masih belum jelas pada tahap ini yang bisa dibebaskan antara 10 dan 15 orang," katanya.
Baca juga: Amnesty International Desak Israel Setop Tindakan Barbar terhadap Warga Palestina
Sumber yang dekat dengan Hamas yang mengatakan bahwa perundingan tersebut berputar pada pembebasan 12 sandera, setengah dari mereka adalah warga Amerika, dengan imbalan jeda kemanusiaan selama tiga hari.
Qatar telah menjadi pemain kunci dalam perundingan yang menjamin pembebasan sekitar 240 tawanan Hamas, dan yang terbaru merundingkan penyerahan empat tawanan.
Baca juga: Baznas Kalsel Galang Donasi Bantu Palestina
“Ini adalah berita bagus. Hal ini terjadi setelah adanya komunikasi antara Washington dan Tel Aviv selama 48 jam terakhir. Saya pikir ada upaya besar yang dilakukan Amerika dalam hal penyanderaan,” peneliti dari Universitas Qatar Mahjoob Zweiri.
Meskipun ada diskusi mengenai jeda taktis dalam pertempuran, Fisher mengatakan bahwa hal ini bertolak belakang dengan sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia menekankan syarat jeda itu harus ditukar dengan pembebasan seluruh tawanan Hamas.
Tetapi Netanyahu akan mendapat tekanan dari rakyatnya jika mengabaikan kesepakatan yang sedang berlangsung di Qatar tersebut. Sementara sumber keamanan Mesir, mengatakan bahwa Hamas mengajukan syarat berupa jeda pertempuran selama 24-48 jam, atau penyempitan zona utama pertempuran.
Hasilnya diperkirakan akan muncul pada minggu depan dengan imbalan pembebasan beberapa sandera. Dalam pidatonya petinggi Hamas Abu Obaida mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan penuh para tawanan adalah melalui pertukaran tahanan secara menyeluruh atau bertahap.
Juru Bicara Brigade Qassam itu mengatakan kelompok tersebut menahan tawanan perempuan, orang sakit dan lanjut usia serta warga sipil lainnya. Namun menekankan bahwa Israel juga menahan orang-orang yang sama di penjaranya.
“Masalah ini tidak dapat diselesaikan kecuali melalui pertukaran dalam masing-masing kategori ini (tahanan dan tawanan) atau melalui proses komprehensif yang mencakup semua orang,” tambahnya.
Lebih dari 240 orang, termasuk tentara Israel dan warga sipil serta orang asing, ditawan dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober yang menurut pihak berwenang Israel.
Serangan itu, yang melibatkan orang-orang bersenjata Palestina yang membunuh keluarga-keluarga dan menyandera orang-orang di kota-kota di Israel selatan, telah dikutuk secara luas, dan kelompok-kelompok hak asasi manusia dan PBB menyerukan pembebasan mereka segera.
Hamas telah menyerukan pertukaran tahanan, menuntut agar Israel membebaskan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel di Israel dan Tepi Barat yang diduduki.
Warga Israel yang keluarganya ditawan di Gaza telah menekan Netanyahu untuk mempertimbangkan kesepakatan tersebut, yang mereka sebut sebagai semua untuk semua. “Sejauh menyangkut keluarga, kesepakatan untuk segera memulangkan anggota keluarga kami dalam kerangka 'semua untuk semua' adalah hal yang mungkin dilakukan, dan akan ada dukungan nasional yang luas untuk hal ini,” kata MeIrav Gonen yang putrinya, Romi, ditawan Hamas.
Menyusul laporan mengenai perundingan terbaru, Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang mengatakan kelompok ini menyambut baik kembalinya setiap sandera. Masih belum jelas seberapa besar Israel akan memprioritaskan pembebasan tawanan ketika mereka melancarkan serangan ke Gaza dari darat, laut, dan udara, dengan pasukan darat melakukan penetrasi ke Kota Gaza dan serangan udara menewaskan lebih dari 10.569 orang, termasuk 4.324 anak-anak, menurut laporan tersebut. (Aljazeera/Z-10)
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved