Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Warga Palestina yang Terluka Parah Diizinkan Menyebrang ke Mesir

Ferdian Ananda Majni
01/11/2023 19:06
Warga Palestina yang Terluka Parah Diizinkan Menyebrang ke Mesir
Warga Palestina berusaha menyebrang ke perlintasan Rafah(AFP)

PENYEBRANGAN Rafah yang menjadi perbatasan antara Jalur Gaza dengan Mesir akhirnya dibuka untuk pertama kalinya pada Rabu (1/11), sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu.

Otoritas Perbatasan dan Penyeberangan Gaza mengatakan bahwa lebih dari 500 warga negara asing dan warga negara ganda akan diizinkan untuk meninggalkan daerah kantong tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang diverifikasi oleh Al Jazeera, terpantau sekelompok orang dan mobil mulai bergerak melalui gerbang Rafah yang dibuka beberapa menit yang lalu.

Baca juga : Alhamdulillah WNI Diizinkan Keluar dari Neraka

Daftar orang-orang yang diizinkan menyeberang diterbitkan oleh otoritas yang meminta mereka untuk menuju ke penyeberangan pada hari Rabu pukul 7 pagi waktu setempat.

Baca juga : Empat Tewas di Tepi Barat, Warga Palestina Mogok Massal

Menurut laporan sebelumnya, sekitar 81 warga Palestina yang terluka parah diperkirakan akan dievakuasi ke Mesir untuk mendapatkan perawatan. Selain itu ratusan warga asing dan warga Palestina berkewarganegaraan ganda juga akan diizinkan meninggalkan Gaza.

Konvoi bantuan yang sangat dibutuhkan telah mengalir di Gaza melalui Rafah sejak bulan lalu, namun tidak ada orang yang diizinkan melewati perlintasan tersebut hingga hari Rabu.

Antrian terbentuk pada Rabu (1/11) pagi di terminal. Setelah diizinkan masuk ke area terminal, antrian panjang terbentuk di sekitar loket penyeberangan untuk pemeriksaan paspor dan dokumen lainnya.

Ambulans menunggu di sisi Mesir untuk membawa mereka yang terluka dan sakit.

Mesir telah menyiapkan rumah sakit lapangan di Sheikh Zuwayed di Sinai. Sementara itu 10 ambulans juga telah dikirim ke Rafah untuk bersiaga.

Hatim Omar dari Al Jazeera, yang melaporkan dari penyeberangan Rafah, mengatakan ambulans masih menunggu dan belum ada yang diizinkan meninggalkan Gaza.

Sebuah sumber menyebut Qatar yang memediasi perjanjian antara Mesir, Israel dan Hamas dengan koordinasi Amerika Serikat (AS), untuk memungkinkan evakuasi terbatas di Gaza.

Belum diketahui berapa batas waktu atau berapa lama perbatasan akan dibuka untuk evakuasi.

Dari beberapa laporan dihimpun, bahwa ada pemegang paspor dari 44 negara, serta 24 lembaga termasuk badan-badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang tinggal di Jalur Gaza.

Selain evakuasi korban luka dan warga asing, kesepakatan ini tak mencakup isu lainnya seperti sandera yang masih berada di tangan Hamas, maupun jeda kemanusiaan untuk memungkinkan pengiriman bantuan ke Gaza.

Zona di sekitar terminal telah dihantam selama serangan udara Israel di Gaza setelah serangan 7 Oktober yang menurut pihak berwenang Israel menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil. Sebanyak 240 orang lainnya ditawan.

Beberapa dari mereka yang dibawa keluar untuk perawatan di rumah sakit Mesir termasuk di antara lebih dari 15.000 orang yang terluka dalam serangan udara Israel, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 8.500 orang, dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. (aljazeera/Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya