Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
IRAN memperingatkan bahwa militan Libanon dan Palestina siap untuk mengantisipasi serangan darat Israel di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Iran mendukung Hamas dan memiliki hubungan dekat dengan Hizbullah, milisi Syiah Libanon yang sering melakukan serangan ke Israel.
“Apa yang saya kumpulkan dari apa yang saya dengar dari mereka dan rencana yang mereka miliki, mereka sudah siap,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengenai militan Libanon dan Palestina yang ia temui.
Berbicara kepada Radio Publik Nasional Amerika Serikat (AS) di PBB, New York, Amir-Abdollahian mengatakan tindakan para militan akan jauh lebih kuat.
Baca juga : Israel Putus Jaringan Telekomunikasi di Gaza saat Melancarkan Serangan Darat
Militan-militan tersebut akan melawan Israel jika situasi ini terus berlanjut dan perempuan, anak-anak, serta warga sipil masih terbunuh di Gaza dan Tepi Barat.
"Jika itu terjadi maka segala sesuatu mungkin terjadi,” ujarnya.
Baca juga : Israel Terus Gempur Gaza dari Udara, Dibantu AS
Namun Amir-Abdollahian bersikeras bahwa para militan akan mengambil keputusan sendiri dan bukan atas perintah Iran. “Kami sebenarnya tidak ingin konflik ini meluas,” ujarnya.
Pernyataannya muncul setelah Presiden AS Joe Biden memerintahkan serangan udara di dua lokasi di Suriah yang dikatakan digunakan oleh pasukan elit Garda Revolusi Iran. Pentagon menyebut serangan tersebut sebagai pembalasan terukur setelah serangan yang dilakukan oleh milisi dukungan Iran di Irak dan Suriah yang menyebabkan satu kontraktor warga negara AS tewas akibat serangan jantung dan 21 personel militer AS menderita luka ringan.
Pada tanggal 7 Oktober, Hamas menyerbu perbatasan Jalur Gaza, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 220 orang dalam pertumpahan darah terburuk dalam sejarah Israel.
Israel membalas dengan kampanye pengeboman tanpa henti yang menurut kementerian kesehatan Hamas di Gaza telah menewaskan 7.326 orang, sebagian besar warga sipil, di antaranya 3.038 anak-anak. (AFP/Z-4)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
SEDIKITNYA enam orang tewas dan 10 lainnya terluka pada Kamis (7/8) akibat serangan pesawat nirawak Israel di Libanon timur.
PEMERINTAH Libanon dijadwalkan kembali menggelar rapat pada Kamis (7/8) waktu setempat untuk membahas langkah sensitif terkait pelucutan senjata Hizbullah.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved