Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Tuding Iran Mendukung Hamas dan Hizbullah

Cahya Mulyana
24/10/2023 07:45
AS Tuding Iran Mendukung Hamas dan Hizbullah
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menuduh Iran secara aktif memfasilitasi serangan terhadap pasukannya di Timur Tengah.(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) menuduh Iran secara aktif memfasilitasi serangan terhadap pasukannya di Timur Tengah. Paman Sam juga mengirim sejumlah penasihat militer ke Israel.

Kekhawatiran AS meningkat mengenai potensi peningkatan perang antara Israel dan militan Hamas, meskipun Washington menolak seruan gencatan senjata karena mengatakan sekutunya, Israel, memiliki hak untuk membela diri.

“Iran terus mendukung Hamas dan Hizbullah, dan kita tahu bahwa Iran memantau dengan cermat peristiwa-peristiwa ini dan, dalam beberapa kasus, secara aktif memfasilitasi serangan-serangan ini dan mendorong pihak lain yang mungkin ingin mengeksploitasi konflik demi kebaikan mereka sendiri atau demi kebaikan Iran," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Baca juga: Palang Merah Internasional Klaim Dua Sandera Lagi Dibebaskan Hamas

Dia mengatakan AS telah mengetahui tujuan Iran adalah mempertahankan penolakan atas cengkraman Washington di Timur Tengah dan mendukung Israel. Tetapi AS berupaya menghalau hambatan yang diciptakan Iran tersebut.

Setidaknya lima serangan roket dan drone telah menargetkan tiga pangkalan militer Irak tempat pasukan AS ditempatkan sebagai bagian dari koalisi internasional yang dibentuk untuk melawan kelompok ISIS.

Baca juga: Kepala Badan HAM PBB Desak Segera Ada Gencatan Senjata di Gaza

Para pemimpin ulama Syiah Iran mendukung Hamas serta gerakan Syiah Lebanon Hizbullah, kelompok paramiliter Syiah di Irak dan pemberontak Huthi di Yaman. Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan situasi di Israel bisa menjadi lebih buruk secara signifikan.

“Kami melihat prospek eskalasi yang jauh lebih signifikan terhadap pasukan dan personel AS dalam waktu dekat,” kata pejabat tersebut.

Lonjakan serangan baru-baru ini sebagai usaha Iran dan pasukan proksinya untuk berupaya meningkatkan konflik ini. Sementara AS telah menjanjikan bantuan pertahanan besar kepada Israel.

Kirby membenarkan AS juga telah mengirimkan beberapa penasihat militer ke Israel. Mereka memiliki pengalaman dalam operasi-operasi yang dilakukan Israel, dan mungkin akan dilakukan di masa depan.

Para pejabat Israel mengatakan lebih dari 1.400 orang tewas, kebanyakan warga sipil, dalam serangan terburuk sejak berdirinya Israel pada tahun 1948.

Di Gaza, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 5.000 orang, sebagian besar dari mereka juga warga sipil, tewas akibat pembalasan Israel.

Dengan kondisi yang memprihatinkan di Gaza, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan para pemimpin blok tersebut harus bersama-sama menyerukan jeda kemanusiaan agar bantuan dapat masuk.

AS menolak seruan untuk menghentikan serangan balasan Israel terhadap kelompok pejuang Hamas. "Gencatan senjata akan memberi Hamas kemampuan untuk beristirahat, memulihkan diri, dan bersiap untuk terus melancarkan serangan terhadap Israel," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya