Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Minggu (15/10), memdesak Hamas agas segera membebaskan seluruh warga sipil yang mereka sandera sembari mengatakan perang antara Israel dan Hamas hanya hanya akan membawa kehancuran dan kengerian.
Tedros mengaku dirinya sangat prihatin dengan serangan Israel yang telah menewaskan warga sipil dan anak-anak Palestina.
"Konflik ini adalah pengingat mengerikan mengenai bagaimana kesehataan jutaan orang kini berada dalam ancaman," ujar Tedros dalam pernyataan yang dirilis dari markas WHO di Jenewa.
Baca juga : WHO: Rumah Sakit di Gaza Mengalami 'Pemburukan Cepat'
Baca juga: JOEL SAGET
"Perang hanya akan membawa kehancuran dan kengerian," lanjutnya kepada KTT Kesehatan Dunia di Berlin, berbicara dari Manila.
Israel menyatakan perang dengan Hamas, Minggu (8/10), sehari setelah Hamas menembus perbatasan Israel dan menewaskan 1.400 orang, mayoritas adalah warga sipil.
Baca juga : WHO: Tidak Ada Rumah Sakit Berfungsi di Gaza Utara
Israel membalas dengan melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza dan menewaskan sedikitnya 2.670 orang.
Militer Israel, Minggu (15/10), mengonfirmasi sebanyak 155 orang telah disandera oleh Hamas.
"WHO menyerukan kepada Hamas untuk membebaskan seluruh sandera warga sipil saat kami terus meminta Israel mematuhi aturan internasional untuk melindungi warga sipil dan fasilitas kesehatan," tegas Tedros.
Baca juga : Israel Jadikan RS Indonesia Markas Militer, MER-C Tidak Rela
Dia menyebut serangan Hamas tidak bisa dibenarkan dan mengerikan.
"Saya juga sangat prihatin dengan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina. Warga yang tidak berdosa dan anak-anak harus menjadi korban," ungkap Tedros.
WHO meminta Israel untuk memulihkan sambungan listrik dan air ke Jalur Gaza serta mengizinkan pengiriman makanan, alat medis dan bantuan kemanusiaan lain. (AFP/Z-1)
Spahn meminta negara-negara lain untuk mendukung mantan menteri kesehatan Ethiopia itu menjelang tenggat waktu pemilihan dirjen WHO, pekan ini.
Pada 2017, Tedros menjadi warga Afrika pertama yang memimpin WHO.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, dokter spesialis malaria berusia 56 tahun itu telah menerima banyak pujian atas caranya memimpin WHO melewati beberapa krisis.
Mantan menteri kesehatan dan menteri luar negeri Ethiopia itu diperkirakan akan terpilih saat seluruh 194 negara nggota WHO melakukan pemilihan pada Mei mendatang.
Perlambatan angka kasus mengonfirmasi wabah cacar monyet dapat dihentikan
Tedros mengatakan meskipun covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, dunia harus tetap memperkuat respons terhadap penyakit tersebut.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved