Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTUR Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia harus bersiap menghadapi pandemi dan ancaman lainnya di masa depan.
Saat menyampaikan laporannya pada sidang ke-76 Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, Selasa (23/5) WIB, Tedros mengatakan meskipun covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, dunia harus tetap memperkuat respons terhadap penyakit tersebut.
"Berakhirnya covid-19 sebagai darurat kesehatan global bukanlah akhir covid-19 sebagai ancaman kesehatan global," kata Tedros di hadapan negara-negara anggota WHO, dikutip dari situs resmi PBB, Selasa (23/5).
Baca juga: Negara Anggota WHO Sepakati Anggaran Sebesar Hampir US$7 Miliar
"Ancaman varian lain yang muncul yang menyebabkan gelombang penyakit baru dan kematian tetap ada, dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada," sambung dia.
Tedros mengatakan pandemi bukan satu-satunya ancaman yang dihadap umat manusia. Dia menekankan perlu ada mekanisme global yang efektif dalam menangani dan merespons segala jenis keadaan darurat kesehatan.
"Ketika pandemi berikutnya muncul--dan ini pasti terjadi--kita harus siap menjawabnya secara tegas, kolektif, dan adil," tegas Tedros.
Baca juga: Ratusan Juta Tahun Kehidupan Terbuang Sia-sia karena Pandemi
Tedros mencatat dengan berakhirnya covid-19 dan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global, kini, hanya polio yang masih menjadi ancaman.
Kasus infeksi virus polio liar sempat mencatatkan level terendah pada 2021, tetapi jumlahnya naik tahun lalu, dengan 20 kasus terjadi di Pakistan, dua di Afghanistan, dan delapan di Mozambik.
Tedros juga menyerukan negosiasi konstruktif tentang kesepakatan baru terkait pandemi dan Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) yang merupakan perjanjian yang mengatur kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap keadaan darurat kesehatan.
"Sehingga dunia tidak lagi harus menghadapi kehancuran pandemi seperti covid-19," ujar Tedros.
Dia juga meminta negara-negara anggota untuk meningkatkan 20% sumbangannya untuk mendukung kinerja WHO. (Ant/Z-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved