Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Semakin Mesra, Kim Jong-un Harap Putin Menang Lawan Imperialis

Ferdian Ananda Majni
12/10/2023 14:57
Semakin Mesra, Kim Jong-un Harap Putin Menang Lawan Imperialis
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.(AFP)

PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin kembali bertukar surat. Kim berharap Putin menang atas "skema anti-Rusia dari para imperialis” dan mereka saling mengapresiasi hubungan kedua negara yang semakin erat.

Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan pada hari Kamis (12/10) bahwa pertukaran surat ini menandai peringatan 75 tahun hubungan bilateral keduanya. Dalam suratnya, Kim mengatakan bahwa ia sangat puas dengan pembicaraan yang telah berlangsung di Rusia, dan menggambarkan diskusi tersebut sebagai "jujur dan komprehensif”.

Dia berjanji untuk membawa hubungan ke tingkat yang lebih tinggi dan berharap Putin menang dalam perjuangannya untuk menggagalkan kebijakan hegemonik imperialis yang terus-menerus dan bergerak untuk mengisolasi serta melumpuhkan Rusia.

Moskow dan Pyongyang, yang semakin terisolasi di tengah sanksi internasional, semakin dekat sejak Kremlin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari tahun lalu.

Baca juga: Rusia Tunjukkan Rudal Kinzhal dan Pesawat Pengebom Nuklir kepada Kim Jong Un

Bulan lalu, Kim melakukan perjalanan ke timur Rusia untuk menghadiri pertemuan puncak dengan Putin, pertemuan keduanya di tengah kekhawatiran bahwa Pyongyang bersiap untuk memberikan senjata kepada militer Rusia.

Setelah pertemuan itu, kedua orang ini mengatakan bahwa kerja sama militer telah didiskusikan, termasuk program satelit Korea Utara dan perang di Ukraina.

Dalam surat terbarunya, Putin mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan bukti lebih lanjut bahwa hubungan bilateral kedua negara terus berkembang secara positif dalam semua aspek berdasarkan tradisi mulia di masa lalu.

Baca juga: Senapas dengan Indonesia, Putin Dukung Palestina Merdeka

Hubungan Diplomatik

Diketahui, Uni Soviet menjalin hubungan diplomatik dengan Korea Utara pada 12 Oktober 1948, dan menjadi negara pertama yang mengakui Korea Utara sebagai sebuah negara.

Sementara itu, Amerika Serikat menuduh Korea Utara menyediakan pasokan senjata kepada Rusia untuk kebutuhan perang di Ukraina, termasuk peluru artileri, rudal dan roket yang ditembakkan dari bahu. Namun, Pyongyang dan Moskow membantah adanya transaksi senjata.

Dalam sebuah pernyataan terpisah pada hari Kamis, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Im Chon-il menegaskan kembali dukungan negaranya kepada Rusia atas Ukraina, dia menggambarkan perang tersebut sebagai sebuah perjuangan yang "benar" dimana Moskow mempertahankan keamanan dan kepentingan strategisnya.

Kim dan Putin juga bertukar surat pada bulan Agustus untuk menandai ulang tahun ke-78 pembebasan Korea Selatan dari penjajahan Jepang pada tahun 1910-1945.

Dalam kesempatan itu, Kim berjanji untuk mengembangkan hubungan strategis jangka panjang dengan Rusia.

(Aljazeera/Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya