Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (9/10), mendesak Israel agar tidak melancarkan serangan membabi buta terhadap warga sipil dalam perang melawan Hamas di Gaza.
Namun, Erdogan juga mengkritik Hamas dan mendesak kedua pihak untuk menghormati etika perang.
Erdogan mengatakan kepada Presiden Israel Isaac Herzog lewat telepon bahwa melukai warga Gaza secara kolektif dan membabi buta akan meningkatkan penderitaan dan kekerasan di kawasan.
Baca juga: Kemenlu: Fokus Indonesia Hentikan Kekerasan di Palestina
Erdogan secara terbuka mendukung kemerdekaan Palestina serta solusi dua negara atas konflik antara Israel-Palestina.
Dia meninggalkan rapat kabinet rutin untuk menggelar pembicaraan telepon yang diharapkan bisa menurunkan suhu ketegangan antara Israel dan Palestina.
Erdogan juga menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati.
Baca juga: Takut Perang, Yerusalem Jadi Kota Hantu
Presiden Turki itu selepas sidang kabinet juga mengatakan menginginkan serangan roket ke kota-kota Israel berhenti dan serangan terhadap warga sipil Israel juga dihentikan.
Erdogan juga mengatakan ingin membantu mendamaikan konflik Israel dan Palestina, jika diminta. (AFP/Z-1)
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Inggris siap mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Umum PBB September mendatang, jika Israel tidak setuju gencatan senjata di Gaza.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
Pejabat militer Israel mengungkap belum pernah ada bukti soal tudingan terhadap Hamas yang dituduh secara sistematis mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved