Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kontroversi di Dewan Keamanan PBB Terkait Serangan Hamas di Israel

Thalatie K Yani
09/10/2023 05:50
Kontroversi di Dewan Keamanan PBB Terkait Serangan Hamas di Israel
Anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan Hamas ke Israel. Namun AS menyesal ketidaksepakatan yang terjadi.(AFP)

BANYAK anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan Hamas terhadap Israel, Minggu, namun Amerika Serikat merasa menyesal atas ketidaksepakatan yang terjadi.

Dalam sebuah sesi darurat, Amerika Serikat dan Israel mengutuk kelompok Islam Palestina ini, yang memerintah di Jalur Gaza dan melancarkan serangan mendadak Sabtu, menyebabkan lebih dari 1.000 nyawa melayang.

"Ada sejumlah negara yang mengutuk serangan Hamas. Namun, jelas tidak semua negara bergabung dalam pengutukan tersebut," ungkap diplomat senior AS, Robert Wood, kepada wartawan setelah sesi tertutup.

"Sebetulnya Anda mungkin sudah bisa menebak salah satunya tanpa saya menyebutkan nama negara tersebut," tambah Wood, merujuk secara terbuka kepada Rusia yang hubungannya dengan Barat telah memburuk sejak invasi Ukraina.

Para diplomat mengungkapkan Dewan Keamanan tidak mempertimbangkan untuk merilis pernyataan bersama, apalagi resolusi yang mengikat. Pasalnya anggota Dewan, yang dipimpin Rusia, berharap untuk fokus pada isu yang lebih luas daripada sekadar mengutuk Hamas.

"Dalam pesan saya, saya menekankan pentingnya menghentikan pertempuran secara segera dan mencapai gencatan senjata, serta memulai perundingan yang bermakna. Pesan ini sudah disuarakan oleh Dewan Keamanan selama beberapa dekade," ungkap Vassily Nebenzia, duta besar Rusia untuk PBB.

"Krisis ini sebagian besar adalah akibat dari isu-isu yang belum terselesaikan," tambahnya.

Sementara itu, Tiongkok, yang umumnya merupakan sekutu Rusia di Dewan Keamanan, menyatakan dukungannya terhadap penyampaian pernyataan bersama. "Adalah hal yang tidak wajar jika Dewan Keamanan tidak mengeluarkan pernyataan apapun dalam situasi seperti ini," kata Duta Besar Zhang Jun, yang sebelumnya telah berjanji dukungan dari Tiongkok untuk mengutuk "seluruh serangan terhadap warga sipil."

Ketika memasuki sesi tersebut, duta besar Israel, Gilad Erdan, menunjukkan gambar-gambar yang sangat grafis mengenai warga sipil Israel yang ditawan oleh Hamas. "Ini adalah kejahatan perang yang sangat nyata dan tercatat dengan baik," tegas Erdan.

"Kekejaman yang tak terbayangkan ini harus diutuk," tegasnya mengenai sikap Dewan Keamanan.

"Israel harus mendapatkan dukungan yang kuat untuk melindungi dirinya sendiri dan juga melindungi dunia yang bebas."

Sementara itu, duta besar Palestina, yang mewakili Otoritas Palestina yang berpusat di Tepi Barat dan bukan kelompok rival Hamas, mendesak Dewan Keamanan untuk lebih fokus pada upaya mengakhiri pendudukan Israel.

"Sayangnya, bagi beberapa media dan politisi, sejarah baru dimulai ketika ada korban warga Israel," kata utusan Palestina, Riyad Mansour.

"Saat ini bukanlah waktu untuk membiarkan Israel terus mengambil keputusan-keputusan buruknya. Saatnya memberi tahu Israel bahwa perlu mengubah jalannya, bahwa ada jalan menuju perdamaian di mana tidak ada lagi korban baik warga Palestina maupun Israel." (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik