Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Serangan Hamas Dinilai Reaksi Atas Tindakan Sewenang-wenang Israel

Ferdian Ananda Majni
08/10/2023 15:10
Serangan Hamas Dinilai Reaksi Atas Tindakan Sewenang-wenang Israel
Kantor polisi Israel di Gaza yang hancur karena serangan Hamas.(AFP)

KETUA MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan serangan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel di Gaza di hari raya Yahudi merupakan komplikasi sikap otoriter dan kekejaman pemerintah Israel terhadap warga Palestina.

"Serangan tersebut adalah merupakan reaksi terhadap tindakan sewenang-wenang otoritas Israel yang selama waktu panjang dan secara sistemik menghancurkan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina," kata Sudarnoto dalam keterangannya Minggu (8/10).

Menurutnya Otoritas Israel dianggap telah secara sistemik menghancurkan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina.

“Peristiwa pemisahan al-Aqsho dan diiringi dengan berbagai aksi provokatif kelompok Yahudi ekstrim melakukan ibadah di arena Al-Aqsho juga menjadi salah satu pemicu serangan Hamas terhadap Israel," ujarnya

Ditambah dengan berbagai fakta pengkhianatan terhadap berbagai perjanjian yang dilakukan oleh otoritas Israel, menggambarkan bahwa Israel memang harus membayar mahal.

"Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri. Bisa jadi, Israel akan menanggung beban yang lebih berat jika respons Israel dan negara-negara pendukung seperti Amerika dan NATO kontra produktif," tegasnya.

Dia menambahkan bahwa balasan atas serangan yang diberikan oleh Israel bisa jadi justru akan menjadi momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk memperkuat heroisme, mereka membebaskan rakyat dan Palestina yang telah dijajah dalam waktu yang panjang.

"Banyak momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan," ujarnya.

Momentum Palestina Bersatu

Peristiwa ini, kata Sudarnoto seharusnya menjadi momentum bagi seluruh faksi Palestina, baik Fatah, Hamas, dan lain-lainnya untuk bersatu padu mengkonsolidasi diri memperkuat upaya kemerdekaan bangsa Palestina.

“Saya berharap betul, setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina. Dengan cara ini, maka Israel akan semakin kehabisan waktu dan kekuatannya,” lanjutnya.

Dia tak memungkiri Amerika Serikat (AS) dan NATO sedang menanggung bebannya masing-masing sebagai akibat dari perubahan politik global. AS dan NATO disebut juga sebaiknya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris.

"Cara-cara ini justru akan merugikan Amerika dan NATO karena selama ini tidak pernah menyatakan keberaniannya untuk menegaskan bahwa Israel adalah penjajah dan teroris," sebutnya

Justru yang harus dilakukan, lanjut Sudarnoto secara tegas ikut bersama-sama dengan masyarakat internasional lainnya yang mendukung perjuangan bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina dan menghentikan imperialisme dan terorisme Israel.

Sementara balasan Israel yang membabi buta penuh dengan kemarahan, telah mengakibatkan kerusakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

"Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Israel dan Israel harus bertanggung jawab. Israel benar-benar sudah hilang rasa respek kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui MER-C," pungkasnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik