Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengatakan, Korea Utara (Korut) akan melakukan kesalahan besar jika terus memberikan dukungan militer kepada Rusia untuk perang melawan Ukraina.
Harris, yang tengah berada di Jakarta, Indonesia untuk menghadiri KTT ASEAN mengatakan, ini akan menjadi tanda keputusasaan bagi Rusia. Pasalnya, mereka mencari bantuan dari Korut yang tertutup.
Harris juga menyatakan, hal itu akan semakin mengisolasi kedua negara tersebut, yaitu Rusia dan Korut.
Baca juga: Korut Luncurkan Dua Rudal Nuklir dalam Simulasi Perang, Kirim 'Pesan' untuk AS dan Korsel
"Saya pikir ini akan menjadi kesalahan besar. Gagasan bahwa mereka akan memasok amunisi untuk mencapai tujuan tersebut adalah akan menjadi kesalahan besar. Saya juga sangat yakin bahwa bagi Rusia dan Korut, hal ini akan semakin mengisolasi mereka," kata Harris.
Para pejabat AS telah memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa perundingan senjata antara Rusia dan Korut sedang berlangsung secara aktif. Sementara sebuah laporan mengatakan, Kim Jong-un dari Korut berencana melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan mendiskusikan pasokan senjata ke Moskow untuk upaya perangnya.
Baca juga: AS dan Korsel Latihan Tempur, Korut Uji Coba Dua Rudal Balistik
"Sangat jelas bahwa Rusia sangat putus asa. Mereka telah mengalami kegagalan strategis. Bayangkan saja, pada awalnya, satu setengah tahun yang lalu, para pakar mengatakan bahwa hal ini akan berlangsung dalam beberapa hari. Namun, Ukraina masih berjuang hingga kini," ucap Harris.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan memperingatkan Kim, negaranya akan menanggung akibatnya bila jadi memasok senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Sullivan mengatakan, Kremlin memprediksi diskusi mengenai senjata masih akan berlanjut, termasuk di tingkat pemimpin. "Kami terus menekan basis industri pertahanan Rusia,” kata Sullivan.
Saat ini, Moskow tengah gencar mencari sumber apa pun yang bisa mereka temukan untuk dijadikan amunisi dalam pertempuran.
"Kami akan terus menyuarakan Korut untuk mematuhi komitmen publiknya untuk tidak memasok senjata ke Rusia yang hanya membahayakan warga Ukraina," pungkasnya. (Z-10)
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih absen dari KTT G7 dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
SEBUAH jet tempur F-16 milik Ukraina yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat, dilaporkan telah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia, Sukhoi Su-35.
ANGKATAN Udara Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh satu unit jet tempur canggih milik Rusia, Sukhoi Su-35, di wilayah Kursk pada Sabtu (7/6) waktu setempat.
Rusia menyatakan siap memberikan suaka politik kepada Elon Musk di tengah ketegangan dengan Donald Trump.
Sebuah jet tempur Su-35 milik Rusia ditembak jatuh dalam sebuah operasi udara di arah Kursk pada Sabtu (7/6) dini hari waktu setempat.
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
AJANG Indo Defence 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan menjadi momentum penting untuk melakukan penguatan industri pertahanan di Tanah Air.
Hakim federal di San Francisco menolak permintaan California untuk segera melarang penggunaan Marinir dan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump dalam operasi penegakan hukum.
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
Di negara manapun instalasi militer jauh dari lingkungan sipil dan mesti steril.
Dedi Mulyadi diminta mengkaji kebijakan terkait program mengirim para siswa SMA/SMK bermasalah ke barak militer sebelum diterapkan agar tidak bertentangan dengan hak-hak anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved