Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WARGA Ukraina yang tinggal di wilayah yang diduduki Rusia dipaksa untuk menjadi warga negara Rusia. Jika menolak, mereka mendapatkan tindakan buruk termasuk kemungkinan deportasi dan penahanan.
Laporan itu disampaikan dari hasil penelitian Universitas Yale yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) Rabu (2/8).
Para peneliti Universitas Yale mengatakan bahwa, pemaksaan pindah kewarganegaraan itu sebagai bagian dari rencana Moskow untuk menegaskan otoritasnya atas Ukraina, meliputi pendudukan di wilayah Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhya dan menjadi sasaran upaya sistematis untuk melucuti identitas warga Ukraina tersebut.
Baca juga : Zelensky Bersumpah akan Kalahkan Rusia Hingga Bernasib seperti Nazi
Serangkaian dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin memaksa warga Ukraina untuk mendapatkan paspor Rusia. “Ini merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata laporan itu.
Kremlin secara konsisten membantah tuduhan kejahatan perang di Ukraina. Padahal pasukan Rusia mengambil bagian dalam operasi militer khusus dengan target "meniadakan Nazi" negara tetangganya dan melindungi Rusia.
Warga Ukraina di wilayah pendudukan yang tidak ingin pindah kewarganegaraan Rusia menjadi sasaran ancaman, intimidasi, pembatasan bantuan kemanusiaan dan kebutuhan dasar, serta kemungkinan penahanan atau deportasi. “Semuanya dirancang untuk memaksa mereka menjadi warga negara Rusia,” lanjut laporan itu.
Baca juga : Rusia dan Amerika Sampai Pada Fase Perang yang Memanas
"Yang memprihatinkan di sini adalah bahwa hal itu pada dasarnya merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Den Haag dan Jenewa," kata Direktur Eksekutif Nathaniel Raymond dari Laboratorium Penelitian Kemanusiaan di Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale.
"Hal ini sangat meluas dan terus berlangsung,” tambahnya.
Sementara warga Ukraina di daerah-daerah yang berada di bawah kendali Rusia tidak memiliki pilihan selain menerima paspor Rusia. Di bawah intimidasi, mereka ingin bertahan hidup, atau mereka akan menghadapi potensi penahanan “Seperti yang telah didokumentasikan oleh tim, deportasi ke Rusia jika mereka tidak mematuhinya," pungkas Raymond.
Baca juga : Diburu karena Kejahatan Perang, Ini Isi Surat Perintah Penangkapan Putin
Tanggung jawab ada dalam kendali Kremlin dan Presiden Putin. Padahal, dia telah didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak Ukraina dan otoritas pendudukan.
Kremlin mengatakan bahwa keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin adalah tanda permusuhan yang jelas terhadap Rusia dan kepada Putin secara pribadi.
Laporan ini dirilis sebagai bagian dari program Observatorium Konflik, dengan dukungan dari Departemen Luar Negeri AS dan dilakukan oleh mitra penelitian dari Yale School of Public Health, Humanitarian Research Lab. (CNA/Z-4)
Bagi Tolstoy perang bukan perkara sopan santun, tapi hal yang paling menjijikkan dalam hidup.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Apabila seseorang mati untuk negaranya, maka itu adalah sesuatu hal yang manis dan indah.
Ukraina merupakan tim dengan penampilan impresif dengan tidak pernah menderita kekalahan sepanjang babak kualifikasi.
Sejak 30 Mei, Ukraina telah menjalankan kembali kompetisi sepak bola mereka, tetapi tidak dihadiri penonton, laiknya di liga-liga top Eropa.
Para pendukung Dynamo Kiev menolak Lucescu karena pelatih Rumania itu sebelumnya, selama 12 tahun, menukangi klub rival Shakhtar Donetsk.
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Izinkan aku berangkat untuk kembali di suatu pekat. Menyembah, menyapu air mata rindu.
Pemikiran Remy dalam dunia kebudayaan sangat penting. Ia adalah tokoh hebat,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved