Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pertemuan Tahunan ASEAN Smart City Network Digelar 12-13 Juli di Bali

Media Indonesia
10/7/2023 09:00
Pertemuan Tahunan ASEAN Smart City Network Digelar 12-13 Juli di Bali
National Representative (NR) ASCN Indonesia sekaligus selaku Chairman 2023, Safrizal ZA(Dok Kemendagri)

MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian didaulat sebagai Welcome Remarks pada pertemuan puncak tahunan keenam ASEAN  Smart City Network (ASCN) di Bali pada 12-13 Juli.

Acara tahunan ini mengupas berbagai permasalahan perkotaan mulai dari transportasi, hunian, pelestarian lingkungan, ketentraman dan ketertiban masyarakat yang menjadi masalah klasik di sejumlah kota besar.

Baca juga: Tarif Dianggap Murah, Penumpang LRT Jabodebek Diprediksi Sedot Animo Masyarakat

“Setelah Pak Tito menyampaikan welcome remarks, disusul  remarks oleh Sekretaris Jenderal ASEAN  Dr. Kao Kim Hourn. Kemudian pembukaan oleh saya dan Lim Chze Cheen dari Sekretariat ASEAN,” kata National Representative (NR) ASCN Indonesia sekaligus selaku Chairman 2023, Safrizal ZA lewat keterangan yang diterima, Senin (10/7).

ASCN didirikan pada 8 Juli 2018 di Singapura sebagai  platform kerja sama bagi kota-kota dari sepuluh negara Anggota ASEAN dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.

Dijelaskan Safrizal yang juga Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Annual Meeting ASCN 2023 ini akan akan dihadiri oleh delegasi dari sepuluh negara anggota ASEAN, antara lain ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), dan pejabat pendamping Sekretariat Jenderal ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.   

Secara substantif, turut pula diisi oleh pembicara lain yakni Ngy Chanphal dari Kamboja, lalu Access Partnership  yang mengupas Development of ASEAN Smart City Investment Toolkit dan sebagainya.

“Indonesia mengajak anggota ASCN  untuk berkolaborasi mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan dan memiliki ciri khas kota cerdas ASEAN yang memenuhi kebutuhan warganya,” tandasnya.

Safrizal menjelaskan sebagai kota percontohan ASCN di Indonesia yakni DKI Jakarta, Kota Makassar dan Kabupaten Banyuwangi. Safrizal menambahkan, inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi.

Namun, penerapan pengelolaan perkotaan yang berfokus pada peningkatan kemampuan pemerintah untuk dapat memahami persoalan masyarakat, memberikan solusi serta kemudahan.

“Pembangunan perkotaan cerdas juga tidak harus mencontoh daerah/negara lain, karena setiap wilayah mempunyai tantangan dan karakteristik yang berbeda. Pemanfaatan digitalisasi bersifat sebagai supporting system dan pendorong untuk mempercepat langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah," paparnya.

Di sisi lain, Safrizal menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan kota cerdas sesuai tujuan utama ASCN, yaitu untuk meningkatkan kehidupan warga perkotaan ASEAN, mengingat peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh urbanisasi dan digitalisasi yang cepat.

Hal itu dapat dicapai dengan lebih berfokus pada berbagai isu lebih spesifik yang berkembang di sektor perkotaan. Misalnya, sebut dia, pemberdayaan UMKM, pengurangan emisi karbon, pembangunan berkelanjutan, transportasi terpadu, dan kemudahan berusaha.

"Sebagai keramahtamahan negara kita selaku tuan rumah, pada 13 Juli nanti seluruh delegasi akan diajak  ke Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Desa adat ini  dinobatkan sebagai Desa Terbersih di Dunia, memiliki  hutan bambu yang jadi pelindung desa,  dan dapat menjadi salah satu percontohan smart village berbasis kearifan lokal," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya