Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

BSKDN Kemendagri: Anggaran 2026 Harus Efektif, Inovatif, dan Berdampak Langsung ke Masyarakat

Abdillah M Marzuqi
28/7/2025 23:27
BSKDN Kemendagri: Anggaran 2026 Harus Efektif, Inovatif, dan Berdampak Langsung ke Masyarakat
Sekretaris BSKDN Kemendagri Noudy R.P. Tendean(Dok.HO)

SEKRETARIS Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Noudy R.P. Tendean menegaskan komitmennya untuk mendorong efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan anggaran tahun (TA) 2026. Dia mengimbau seluruh jajarannya untuk terus berinovasi dan menciptakan program-program strategis yang berdampak langsung kepada masyarakat.  Hal itu disampaikannya saat memimpin Rapat Konsolidasi dan Koordinasi Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2026 di Aula BSKDN pada Senin (28/7).

Dalam sambutannya, Noudy juga menjelaskan fokus kerja Kemendagri pada tahun 2026 diarahkan untuk mendukung program prioritas Presiden seperti pengendalian inflasi, swasembada pangan, penurunan stunting, makan bergizi gratis, sekolah rakyat, penghapusan kemiskinan ekstrem, dan lainnya.

Selain itu, program strategis nasional yang menjadi penugasan Kemendagri juga akan menjadi perhatian, seperti penguatan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), pembinaan APBD dan BUMD, penataan kelembagaan PKK dan Posyandu, serta penguatan tata kelola partai politik.

Di sisi lain, Dia menegaskan bahwa program inovatif dan berbasis data juga menjadi fokus lainnya dalam penyusunan usulan anggaran tahun 2026. Selain itu, program yang diusulkan juga harus sesuai dengan tugas dan fungsi (tusi) yang diemban BSKDN dan sekaligus terintegrasi dengan prioritas Presiden, prioritas nasional dan prioritas Kemendagri. "Program yang tidak berbasis data, tidak inovatif, dan tidak relevan dengan arah pembangunan nasional, akan ditinggalkan,” ungkap Noudy. 

Dia juga menekankan bahwa kenaikan signifikan pagu anggaran Kemendagri dari Rp3,2 triliun menjadi Rp7,8 triliun pada tahun 2026 merupakan bentuk kepercayaan terhadap peran strategis Kemendagri dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, lanjutnya, kepercayaan tersebut harus dijawab dengan perencanaan program yang akurat, berbasis kebutuhan masyarakat, dan berorientasi pada hasil.

Di akhir sambutannya, Noudy menekankan pentingnya menyusun anggaran dengan semangat kolaborasi dan akuntabilitas. “Tahun 2026 bukan saatnya kita berjalan, tetapi berlari. Semua peluang di depan mata harus dimanfaatkan. Mari kita pastikan setiap rupiah anggaran memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (Ant/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya