Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) telah memasukkan militer Rusia dan sekutunya ke dalam daftar hitam pembunuhan dan pelecehan terhadap ratusan anak-anak Ukraina, tapi tidak dengan Israel yang membunuh puluhan anak Palestina.
Akan tetapi, pasukan Israel tidak dimasukkan ke dalam daftar tersebut meskipun telah membunuh lebih dari 40 anak-anak Palestina tahun lalu.
Organisasi-organisasi hak asasi manusia telah berulang kali meminta agar Israel dimasukkan ke dalam daftar hitam PBB atas pembunuhan dan pelecehan terhadap anak-anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga : Pria Palestina Tewas Diserang Israel setelah Kematian Dua Remaja
Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyebut keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengeluarkan Israel dari daftar negara yang memalukan sebagai kesalahan besar.
Dalam laporan tahunan PBB tentang perlakuan terhadap anak-anak di zona konflik, yang dibagikan kepada anggota Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis, Guterres mengatakan bahwa dia terkejut dengan tingginya jumlah pelanggaran berat terhadap anak-anak di Ukraina pada tahun 2022.
Baca juga : Palestina Sebut Resolusi PBB Tak Bergigi
Menurut organisasi-organisasi berita yang telah melihat salinan laporan tersebut, 477 anak tercatat terbunuh di Ukraina tahun lalu, termasuk 136 kematian yang secara langsung dikaitkan dengan pasukan Rusia dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengannya.
Menurut laporan tersebut, pasukan bersenjata Ukraina bertanggung jawab atas pembunuhan 80 anak. Dari korban anak-anak yang tersisa, tidak satu pun dari kedua belah pihak yang bertikai dapat disalahkan secara pasti. 'Anak-anak itu kebanyakan terbunuh oleh serangan udara," kata laporan PBB.
PBB juga memverifikasi bahwa pasukan Rusia dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengannya telah melukai 518 anak di Ukraina dan melakukan 480 serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.
Menurut laporan tersebut, pasukan bersenjata Rusia juga menggunakan 91 anak sebagai perisai manusia. Pasukan bersenjata Ukraina melukai 175 anak dan melakukan 212 serangan terhadap sekolah dan rumah sakit. Pasukan Ukraina tidak masuk dalam daftar.
Kepala PBB mengatakan dalam laporan tersebut bahwa ia sangat prihatin dengan jumlah anak-anak Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2022.
Menurut laporan tersebut, 42 anak Palestina terbunuh dan 933 lainnya terluka pada tahun 2022 oleh pasukan Israel. Pada tahun 2021, pasukan Israel membunuh 78 anak Palestina.
Israel tidak pernah masuk dalam daftar negara yang dipermalukan oleh PBB karena membunuh anak-anak.
Guterres mengatakan bahwa ia mencatat adanya penurunan yang berarti dalam jumlah anak-anak yang dibunuh oleh pasukan Israel, termasuk oleh serangan udara tahun lalu dibandingkan dengan laporan sebelumnya.
Human Rights Watch menyambut baik keputusan PBB untuk memasukkan nama pasukan Rusia ke dalam daftar tersebut, namun mengkritik keputusan kepala PBB untuk tidak memasukkan Israel ke dalam daftar yang memalukan tersebut.
“Ia telah mengecewakan anak-anak Palestina lagi,” sebutnya.
"Dengan menambahkan pasukan Rusia ke dalam daftar yang memalukan, Sekretaris Jenderal meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran mengerikan terhadap anak-anak," kata Jo Becker, direktur advokasi kelompok tersebut untuk hak-hak anak.
"Keengganannya (Guterres), dari tahun ke tahun, untuk meminta pertanggungjawaban pasukan Israel atas pelanggaran berat mereka terhadap anak-anak telah menjadi bumerang, dan hanya mendorong pasukan Israel untuk menggunakan kekuatan mematikan yang melanggar hukum terhadap anak-anak Palestina," jelas Becker.
"Dari tahun 2015-2020, PBB mengaitkan lebih dari 6.700 korban anak dengan pasukan Israel. Dia baru saja memverifikasi 975 korban lagi pada tahun 2022. Namun dia masih tidak memasukkan Israel dalam 'daftar memalukan'," tulis Becker dalam sebuah tweet. (Alajzeera/Z-4)
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved