Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Macron dan Meloni Disatukan Ukraina

Cahya Mulyana
21/6/2023 10:10
Macron dan Meloni Disatukan Ukraina
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron(AFP/Ludovic MARIN)

KETEGANGAN antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni akibat isu pengungsi telah mereda. Itu akibat keduanya sepakat untuk terus mendukung Ukraina hingga menang melawan Rusia.

Bertemu di Paris, Selasa (20/6), Meloni dan Macron berjanji memperbaiki hubungan Italia dan Prancis yang terpuruk oleh isu imigrasi. Meloni terpilih pada 2022 sebagai kepala koalisi paling kanan Italia sejak Perang Dunia II.

Pada kunjungan pertamanya untuk melihat Macron di Paris, Meloni mengatakan bahwa Italia dan Prancis adalah dua negara sekutu, dua negara penting, pusat, protagonis di Eropa yang perlu berbicara satu sama lain. 

Baca juga: Putin Sebut Zelenskyy Permalukan Komunitasnya Sendiri, Yahudi

"Pada saat ini, saat kepentingan bersama kita sangat sejalan, sangat penting Roma dan Paris terus bekerja sama baik di tingkat bilateral maupun multinasional," tambahnya.

Macron meminta kedua sekutu itu untuk melanjutkan kerja sama dalam persoalan pengungsi, yang merupakan perhatian politik domestik utama bagi pemerintahnya dan Meloni. 

"Italia dan Prancis dapat terus bergerak maju dengan bermanfaat dalam beberapa minggu, bulan, dan tahun ke depan," katanya.

Baca juga: Parlemen Eropa Minta Sekutu NATO Terima Ukraina

Meloni dan Macron juga akan membahas bantuan untuk Ukraina dan mempersiapkan KTT Uni Eropa dan NATO yang akan datang bulan ini dan Juli. 

Macron mengatakan kedua negara membutuhkan dialog yang jujur, ambisius, dan menuntut di luar kontroversi dan ketidaksepakatan.

Pada November 2022, Meloni menolak mengizinkan kapal kemanusiaan yang membawa 230 migran berlabuh di Italia, yang membawanya ke Prancis tempat Paris mengecam keputusan Roma yang tidak dapat diterima. 

Meloni juga kesal karena Macron lebih memilih Kanselir Jerman Olaf Scholz daripada dirinya untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang pertemuan puncak KTT negara-negara Eropa, Februari lalu.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin meledek Meloni yang dinilainya tidak mampu menyelesaikan masalah migrasi. Sebaliknya isu ini membuatnya terpilih menjadi Perdana Menteri.

Pernyataan itu dibantah Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani. Dia juga membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Paris dan menuntut Darmanin meminta maaf. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya