PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengecam peluncuran satelit mata-mata Korea Utara (Korut) karena membahayakan keselamatan pelayaran. Puing-puing pesawat yang gagal mengorbit itu dapat mencelakai kapal yang melintas di bawahnya.
Terlebih jalur yang dilintasi satelit itu sangat ramai dengan lalu lintas. Ditambah lagi Pyongyang hanya memberi tahu tentang keputusan itu beberapa jam sebelum satelit diluncurkan, Rabu (31/5) pagi.
Peluncuran satelit keenam Korut yang dibawa roket bersenjata nuklir itu jatuh ke laut. Sebuah resolusi yang diadopsi oleh mayoritas lebih dari 100 negara yang menghadiri komite keamanan IMO juga mengecam keras peluncuran satelit Korut karena mengancam keselamatan pelaut dan pelayaran internasional.
Baca juga: Tujuannya ke Langit, Satelit Mata-mata Korut Malah Tenggelam
Korut menolak resolusi tersebut termasuk yang diajukan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang. Dikatakan sebagai tanggapan bahwa peluncuran itu merupakan tindakan pertahanan diri dan terencana yang diambil oleh negara berdaulat untuk mempertahankan keamanan nasional.
"(Korea Utara) tidak dalam posisi untuk dapat memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang latihan militer dan langkah-langkah pertahanan diri," kata sebuah tanggapan Korut kepada komite IMO.
Baca juga: Korsel: Satelit Mata-mata Korut Gagal Terbang
Korut menambahkan bahwa peluncuran rudal itu berdasarkan perhitungan ilmiah yang akurat dan pertimbangan titik dampaknya dan rute kapal yang berlayar di perairan. Resolusi tersebut juga dilayangkan ke Pyongyang oleh Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, Spanyol, Ukraina, Inggris, dan Vanuatu. (CNA/Z-3)