Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
LIMA pejuang dari kelompok militan Palestina pro-Suriah tewas dalam ledakan yang tidak disengaja di pangkalan, Libanon timur. Ini dikatakan sumber keamanan Libanon, Rabu (31/5).
Seorang juru bicara Front Populer untuk Pembebasan Palestina-Komando Umum (PFLP-GC) malah menuduh Israel melakukan serangan semalam di pangkalan di Qusaya, dekat perbatasan Suriah. Israel membantah terlibat.
"Sebuah roket tua meledak di depot senjata di pangkalan itu dan lima pejuang tewas," kata sumber keamanan yang meminta namanya tidak disebutkan karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Baca juga: Serangan Israel Sasar Pasukan Hizbullah di Suriah, Lima Terluka
Kelompok yang berbasis di Damaskus itu memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Suriah dan sekutu utamanya di Libanon, Hizbullah, dan memiliki basis di Lembah Bekaa, timur Libanon, serta Al-Naameh, tepat selatan Beirut.
Juru bicara PFLP-GC Anwar Raja mengatakan Israel telah melakukan serangan semalam di pangkalan Qusaya. "Lima pejuang tewas dan 10 luka-luka," katanya kepada AFP. "Untuk saat ini kami tidak memiliki informasi lebih rinci tentang operasi itu."
Baca juga: Palestina Masih Membara, Ini Rangkuman Peristiwa Kekerasan Selama Sepekan
Militer Israel, bagaimanapun, membantah terlibat dalam ledakan mematikan itu. "Ini bukan aktivitas IDF (tentara Israel)," kata seorang juru bicara kepada AFP.
PFLP-GC ialah satu-satunya faksi Palestina yang mempertahankan pangkalan di luar kamp pengungsi resmi Palestina di Lebanon, kata sumber keamanan itu. Dengan konvensi lama, tentara Libanon tidak memasuki kamp-kamp tersebut dan menyerahkan kelompok militan Palestina untuk menangani keamanan.
Pada Agustus 2019, ada dugaan serangan Israel menargetkan PFLP-GC di Qusaya. Pada Juli 2015, seorang pejabat keamanan mengatakan ledakan di pangkalan PFLP-GC di Qusaya melukai tujuh orang, sementara kelompok Palestina menyalahkan serangan Israel. (Z-2)
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved