Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Sudan, kembali mengevakuasi sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan melalui Jeddah ke Jakarta, pada Selasa (16/5). Mereka terdiri dari lima orang laki-laki dan lima perempuan, termasuk seorang bayi.
"Pemulangan ke Jakarta menggunakan penerbangan komersial keberangkatan pukul 08.35 waktu setempat," ungkap keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis (18/5).
Sebelumya, WNI tersebut diberangkatkan dari Port Sudan ke Jeddah secara bertahap melalui jalur udara pada 28 April hingga 9 Mei 2023 dan ditempatkan di rumah persinggahan yang telah disiapkan di Jeddah. Di dalam rombongan evakuasi ke Tanah Air terdapat dua WNI, Sukarman dan Restu Hariyadi yang sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit di Jeddah dan sudah pulih akibat luka kecelakaan bis saat proses evakuasi.
Baca juga : Hussein Gaza: Jasad Saya di Indonesia, Jiwa Saya Tetap di Palestina
"Sukarman dan Restu sempat dirawat di rumah sakit Port Sudan selama tiga hari sebelum diberangkatkan ke Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara (28/4). Setibanya di Jeddah, keduanya kembali mendapatkan perawatan di rumah sakit, hingga akhirnya dinyatakan aman untuk diterbangkan ke Indonesia," tambah keterangan itu.
Sehari sebelumnya (15/5) KBRI Khartoum juga telah mengevakuasi seorang WNI mahasiswa Nelson Tomas dengan menggunakan penerbangan komersial.
"Tim KBRI Khartoum di Port Sudan terus berupaya membantu evakuasi WNI yang masih tersisa, sambil memantau perkembagan situasi keamanan di lapangan untuk memastikan keselamatan WNI yang dievakuasi," tutup pernyataan itu. (Z-3)
Para duta besar disuguhkan kuliner seafood khas Labuan Bajo seperti Ikan Kerapu, Lobster, Cumi, Ikan Kua Asam. Olahan seafood itu berasal dari lapak-lapak UMKM kuliner Kampung Ujung.
Pada kali pertama menjabat sebagai Presidensi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini Indonesia mengusung tema investasi perdamaian.
Retno mengaku lebih nyaman memakai sepatu kets ketimbang sepatu dengan hak tinggi.
Pemindahan itu agar para pengungsi lebih dekat dengan tempat penampungan para pengungsi tersebut sebelumnya.
pegawai Kemlu melulu identik berjas dan melakukan sidang di luar negeri, tetapi juga bisa bersarung tangan dan membersihkan smpah di sungai.
Salah seorang tim pengacara, David Surya, mengatakan pihaknya diajak ikut serta dalam setiap perkembangan perkara seusai Polri membuka penyelidikan.
Diketahui ada sekitar 1.200 WNI yang berada di Sudan saat ini, sebanyak 800 diantaranya adalah mahasiswa. Keamanan mereka terancam karena konflik antara militer dan milisi Sudan.
PERANG saudara masih berkecamuk di Sudan. Pertempuran antara militer dan kelompok paramiliter yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (RSF) meletus sejak Sabtu, (15/4).
Para mahasiswa WNI mengatakan hingga Selasa, (18/4) suara ledakan terus menggema di telinga warga ibu kota Sudan, Khartoum.
Sejauh ini situasi keamanan di Sudan belum kondusif untuk mengevakuasi sebanyak 1.209 WNI ke tempat lebih aman termasuk ke Tanah Air.
PERWAKILAN pemerintah Republik Indonesia mengevakuasi 15 WNI ke Safe House di Kantor KBRI Khartoum karena kondisi perang saudara di Sudan.
Ribuan warga melarikan diri dari Ibu Kota Sudan, Khartoum, pada hari Rabu (19/4) di hari kelima pascapertempuran antara tentara dan paramiliter dimulai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved