Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
OTORITAS Ukraina mengatakan telah menjatuhkan rudal hipersonik Rusia di atas Ibu Kota Kyiv dengan menggunakan sistem pertahanan Patriot yang baru saja diakuisisi dari Amerika Serikat (AS). Upaya ini merupakan yang pertama kalinya dalam hal kemampuan mencegat salah satu senjata paling modern milik Moskow.
Rudal Kinzhal adalah salah satu senjata Rusia yang paling mutakhir dan tercanggih. Militer Rusia mengatakan bahwa rudal balistik yang diluncurkan dari udara ini memiliki jangkauan hingga 2.000 km (1.250 mil) dan terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, sehingga sulit untuk dicegat.
Kombinasi kecepatan hipersonik dan hulu ledak yang berat memungkinkan Kinzhal untuk menghancurkan target yang dibentengi dengan baik, seperti bunker bawah tanah atau terowongan gunung.
Baca juga: Ukraina Ungkap tidak Ada Tanda-tanda Penarikan Pasukan Rusia dari Bakhmut
"Saya mengucapkan selamat kepada rakyat Ukraina atas peristiwa bersejarah ini. Ya, kami menembak jatuh Kinzhal yang unik," kata Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk dalam sebuah posting Telegram pada hari Sabtu.
"Itu terjadi saat serangan malam hari pada 4 Mei di langit wilayah Kyiv,” sebutnya.
Baca juga: 25 Orang Tewas dalam Serangan Udara Rusia di Kota-kota Ukraina
Ini adalah pertama kalinya Ukraina diketahui menggunakan sistem pertahanan rudal Patriot.
Oleshchuk mengatakan bahwa Kh-47 diluncurkan oleh pesawat MiG-31K dari wilayah Rusia dan ditembak jatuh dengan satu rudal Patriot. Militer Ukraina sebelumnya telah mengakui bahwa mereka tidak memiliki aset untuk mencegat senjata supersonik tersebut.
Kinzhal, yang berarti belati dalam bahasa Rusia, adalah salah satu dari enam senjata generasi berikutnya yang diresmikan oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018, ketika pemimpin Rusia itu sesumbar bahwa rudal tersebut tidak dapat ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara mana pun di dunia.
Rudal balistik yang diluncurkan dari udara ini dapat mencapai kecepatan hingga Mach 10 (12.350 kilometer per jam) dan mampu membawa hulu ledak nuklir atau konvensional. (Aljazeera/fer/Z-7)
Iran memperingatkan penduduk Tel Aviv agar bersiap menghadapi serangan.
Peluncuran itu adalah yang pertama bagi Korea Utara sejak Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memenangi pemilu pada November lalu.
Tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman Sabtu (28/12) dini hari sebelum memasuki wilayah udara Israel.
Iran memiliki sejumlah besar rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan berbeda. Jumlahnya lebih dari 3.000 rudal balistik. Ini dilaporkan oleh Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth McKenzie.
MILITAN Houthi Yaman mengeklaim serangan rudal hipersonik menghantam pusat wilayah Israel, Minggu (15/9). Militer Israel membantah bahwa serangan itu dari rudal hipersonik.
Korea Utara telah melakukan uji coba rudal jelajahnya yang ketiga dalam waktu kurang dari seminggu. Tembakan senjata tersebut ke perairan di lepas pantai baratnya.
Zelensky menegaskan sikapnya terikat oleh konstitusi Ukraina yang melarang pemberian konsesi teritorial.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved