Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Indonesia Segera Evakuasi WNI di Sudan

Cahya Mulyana
23/4/2023 21:47
Indonesia Segera Evakuasi WNI di Sudan
Asap mengepul di atas bangunan tempat tinggal di Khartoum timur pada 22 April(AFP)

SEBANYAK 1.209 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan diminta siaga dievakuasi. Proses pemindahan WNI dari kota Khartoum yang menjadi pusat pertikaian bersenjata mengikuti situasi keamanan.

"Persiapan evakuasi masih terus dilakukan. pada waktunya akan diinfokan ke publik, khususnya mempertimbangkan aspek keamanan," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Media Indonesia, Minggu (23/4).

Dia enggan mengkonfirmasi bahwa evakuasi dilakukan mulai Minggu (23/4) malam, seperti diutarakan seorang WNI di Sudan. Menurut dia, pemindahan WNI dari Khartoum dan Sudan secara keseluruhan tidak dapat diungkapkan ke publik.

Baca juga : Indonesia Berkoordinasi dengan PBB Rencanakan Evakuasi WNI di Sudan

Alasannya, kata dia, masalah operasional untuk evakuasi WNI di Sudan dapat berubah dan mengikuti situasi keamanan. 

"Aspek operasional rencana evakuasi belum bisa dikonfirmasi berhubung situasi di lapangan yang dinamis," tegasnya.

Baca juga : RSF Bantu Evakuasi Seluruh Diplomat AS dari Sudan

Namun menurut Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Khartoum Althof Madani Ahsin seluruh WNI di Sudan telah diminta untuk siaga evakuasi sejak Jumat (21/4).

Ia mengatakan WNI juga diminta untuk berkumpul di safe house yang telah ditunjuk Kedutaan Besar Republik Indonesia/KBRI Khartoum guna memudahkan koordinasi. Namun hingga kabar ini terbit komunikasi dengan Althof Madani Ahsin terputus sejak Sabtu (22/4), karena jaringan telekomunikasi di Sudan mati total.

"Komunikasi yang kami terima terakhir (dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia/KBRI Khartoum) hanya soal pendataan dan mempersiapkan tas ransel untuk evakuasi sewaktu-waktu. Betul jadi kami sudah diminta bersiaga dievakuasi," ujar Althof.

Menurut dia sekretariat PCINU Khartoum telah dijadikan safe house untuk menampung WNI dengan kapasitas 45 orang. Sejauh ini, kantor tersebut telah kedatangan enam WNI sehingga total terdapat 23 orang yang berlindung dari perang saudara di Sudan.

Ia menuturkan pihak yang bertikai di Sudan tidak menghormati hari besar umat Islam, Idul Fitri. "Betul, sepanjang hari ini yang notabene adalah hari raya Idul Fitri, perang sampai saat ini masih terus berlangsung," ungkapnya.

Akibatnya, kata dia, selain mencekam juga menghambat perolehan logistik. Pihaknya pun harus menghemat persediaan makanan yang tersisa.

"Logistik sudah mulai kami hemat, melihat terbatasnya stok dan ruang gerak untuk membeli barang yang dibutuhkan. Pasalnya suasananya tetap mencekam. Sore hari ini (Jumat 21/4), pun kami tidak berani keluar, padahal kemarin sore masih bisa keluar rumah," pungkasnya.

Perang antara militer Sudan dengan kelompok paramiliter (RSF) sejak Sabtu (15/4), telah menewaskan lebih dari 413 orang. Motifnya karena kedua pemimpin kelompok tersebut saling berebut kekuasaan untuk menguasai negara tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat perang juga melukai lebih dari 3.500 orang sejak pertempuran meletus pada pertengahan Maret lalu.. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya