Rabu 19 April 2023, 21:10 WIB

Rusia Tuduh Ukraina Sabotase Kesepakatan Gandum Laut Hitam

Zubaedah Hanum | Internasional
Rusia Tuduh Ukraina Sabotase Kesepakatan Gandum Laut Hitam

AFP
Terminal gandum di Pelabuhan Odessa, Ukraina.

 

RUSIA menuduh Ukraina menyabotase kesepakatan gandum Laut Hitam dengan cara meminta suap untuk registrasi dari para pemilik kapal dan melakukan inspeksi yang disamarkan, sebagai inisiatif PBB guna menanggulangi krisis makanan global.

Atas tuduhan itu, belum ada respons dari Ukraina atas komentar yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia tersebut. Moskow pun belum memberikan bukti untuk klaimnya itu.

Rusia dan Ukraina mengatakan bahwa persetujuan tersebut, yang diinisiasi PBB dan Turki pada Juli, terancam berhenti karena Polandia, Hongaria, dan Slovakia mengeluarkan larangan impor terhadap gandum Ukraina.

Baca juga : Gandum Ukraina Hancurkan Pasar Polandia

Rusia berkali-kali menyatakan bahwa mereka tidak akan memperbaharui persetujuan itu lebih dari 18 Mei, kecuali negara-negara Barat mencabut larangan pembayaran, logistik, dan asuransi, yang dinilai menghambat perkembangan ekspor pertanian Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Pusat Koordinasi di Istanbul, yang memonitor perjanjian tersebut, mengalami beberapa kesulitan dalam registrasi kapal-kapal baru serta inspeksi.

Baca juga : Ini Syarat Utama Rusia untuk Perdamaian di Ukraina

Masalah-masalah itu disebabkan "hanya dari aksi para perwakilan Ukraina, juga para perwakilan PBB, yang tampaknya tidak mau atau tidak bisa menolak hal itu," kata Zakharova.

Dalam pernyataan yang sama, Zakharova menuduh Ukraina "berupaya mengeksploitasi inisiatif Laut Hitam semaksimal mungkin, tidak sungkan menyalahi aturan dan prosedur atau meminta suap dari para pemilik kapal. Semua demi memaksimalkan keuntungan komersial."

"Para pemilik kapal yang tidak mau membayar uang suap kepada Ukraina dipaksa menunggu lebih dari sebulan, sembari menunggu registrasi," katanya.

Usulan Rusia untuk menambah kapal pembawa biji-bijian itu ke negara-negara Afrika yang membutuhkan "ditentang keras" oleh para perwakilan dari Ukraina, yang akhirnya menghentikan inspeksi atas 27 kapal yang membawa muatan kargo seberat 1,2 juta ton.

Zakharova mengatakan bahwa Ukraina berniat mengusung propaganda dengan bantuan dari orang-orang Barat dan PBB, serta menjadikan topik makanan sebagai salah satu trik mereka.

Eksportir pertanian global

Rusia dan Ukraina adalah dua negara penting dalam sektor pertanian global, serta pemain penting dalam pasar gandum, jelai, jagung, rapeseed, minyak rapeseed, biji bunga matahari, dan minyak bunga matahari. Rusia juga punya peran dominan dalam pasar pupuk.

Negara-negara Barat memberikan sanksi yang tegas kepada Rusia karena negara itu melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Serangan itu disebut oleh Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak disanksi, akan tetapi mereka ingin pencabutan atas pembatasan dalam pembayaran, logistik, dan asuransi yang berujung pada masalah dalam pengiriman produk-produk mereka itu. (Reuters/Z-4)

Baca Juga

AFP

Dukungan Internasional Menguat untuk Mengatasi Krisis Haiti setelah Pembicaraan PBB

👤Thalatie K Yani 🕔Sabtu 23 September 2023, 06:20 WIB
Sebanyak 12 negara telah menawarkan dukungan dan janji bantuan logistik kepad Haiti yang dilanda...
Ist

Pengamat: Capaian Indonesia di KTT MSG 2023 Patut Diapresiasi

👤Media Indonesia 🕔Jumat 22 September 2023, 21:58 WIB
Negara berdaulat hanya bisa diakui jika memiliki pemerintahan yang berdaulat, memiliki wilayah, rakyat, dan mampu menjalin hubungan...
AFP/Behrouz Mehri.

PBB Minta Iran Batalkan RUU Hijab yang Tingkatkan Hukuman

👤Wisnu Arto Subari 🕔Jumat 22 September 2023, 21:02 WIB
PBB meminta pihak berwenang Iran membatalkan undang-undang baru yang secara dramatis meningkatkan hukuman bagi perempuan yang melanggar...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya