Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Nasib E-Skuter di Paris Tunggu Hasil Referendum

Cahya Mulyana
03/4/2023 07:05
Nasib E-Skuter di Paris Tunggu Hasil Referendum
Masyarakat Paris, Prancis mengikuti referendum menentukan nasib skuter listrik(AFP)

MASYARAKAT Paris, Prancis, mengikuti referendum untuk menentukan nasib penyelesaian skuter listrik atau e-skuter. Meskipun telah menjadi alat transportasi umum sejak pertama kali diperkenalkan pada 2018, kendaraan yang dikenal trottinette ini menyumbang banyak angka kecelakaan.

Kantor Wali Kota Paris menunjukkan hampir 90% suara dalam referendum ini telah masuk. Wali Kota Paris Anne Hidalgo meminta hasil yang keluar dari jajak pendapat ini dapat dihormati semua penduduk kota tersebut.

Penyewaan e-skuter telah jamak di Paris sejak pertama kali muncul lima tahun lalu. Tetapi penggunanya banyak yang tidak bertanggung jawab dan meningkatnya jumlah kecelakaan.

Baca juga: Skuter Listrik, Kendaraan Urban yang Menuai Polemik

Ketika Paris memperkenalkan penyewaan e-skuter pada 2018, kota ini menjadi pemimpin dunia dalam merangkul moda transportasi hijau. Trottinette disebut sebagai alternatif untuk transisi ke transportasi hijau.

Tetapi hanya lima tahun kemudian, penduduk Paris diminta untuk memilih dalam referendum tentang pelarangan penyewaan e-skuter setelah serentetan kecelakaan memicu masalah keamanan. Saat berjalan pulang dari piknik di tepi Sungai Seine pada Agustus 2022, Justine Haley sedang melintasi lampu lalu lintas saat dia ditabrak e-skuter. “Saya tidak melihatnya sama sekali dan saya tidak mendengarnya,” kata penata rambut berusia 40-an itu.

Baca juga: Menlu Jepang Sambangi Beijing Demi Bebaskan Warganya

Dia hanya ingat kekuatan skuter itu mengenai kakinya. "Saya jatuh ke lantai dengan posisi miring,” tambahnya.

Ketika seorang teman membantu Justine bangun, pengemudi yang menabraknya hanya bertanya tentang kondisinya sebelum pergi meninggalkannya "Dia tidak menunggu untuk melihat, dan saya tidak menyadari betapa buruk dampaknya dan saya pun shock," katanya.

Insiden seperti Justine biasa terjadi di Paris. Hampir 500 orang terluka oleh kendaraan mikro-mobilitas pada 2022. Di rumah sakit, dia mengatakan dokter yang merawatnya sangat lelah karena sering menangani korban akibat trottinette. 

Pada 2022, kematian di antara pengemudi e-skuter dan pejalan kaki yang ditabrak e-skuter meningkat di Paris. Di seluruh Prancis, e-skuter menyebabkan setidaknya 27 kematian pada 2022, naik dari 22 kematian pada 2021 dan 7 kematian pada 2020. Meski begitu, e-skuter masih sangat populer.

Penggunanya melonjak setelah pandemi covid-19 yang mencapai 90% dari September 2021 hingga Agustus 2022. Kendaraan ini digunakan rata-rata 3,5 kali sehari di Paris, tingkat tertinggi dari kota mana pun di Eropa.

Terlepas dari risikonya, larangan di seluruh kota jarang terjadi. Barcelona adalah salah satu dari sedikit kota di Eropa yang telah memperkenalkan penyewaan e-skuter yang kemudian dilarang sama sekali.

“Mereka sejujurnya tidak terlalu ramah lingkungan, ketika alat itu rusak dibiarkan tergeletak di mana saja,” kata Anne Hidalgo.

Pihaknya tidak dapat menahan penggunanya di ruang publik dan menyebabkan masalah keselamatan, terutama bagi orang lanjut usia dan orang cacat. Masuknya e-skuter secara tiba-tiba, tanpa tempat parkir khusus dan sedikit aturan penggunaan menyebabkan kekacauan bagi pejalan kaki, pengendara sepeda, dan mobil.

Sejak itu, Paris mencoba mengatur masalah tersebut. Armada itu sekarang dibatasi hingga 15ribu unit di Paris. Batas kecepatan, denda untuk penyalahgunaan dan zona parkir khusus telah diberlakukan.

Tiga perusahaan penyewanya yakni Tier, Lime dan Dott telah menegakkan peraturan. Fitur geofencing, misalnya, dapat secara otomatis mengurangi kecepatan kendaraan itu di zona tertentu dan membebankan biaya parkir kepada pengguna di area yang tidak ditentukan.

Dengan e-skuter multi-penumpang sekarang terlibat dalam satu dari lima kecelakaan di Paris, teknologi juga tersedia untuk mencegah dua orang mengendarai e-skuter pada saat yang bersamaan. “Industri kami tidak ada lima tahun lalu. Kecepatan peningkatan selama lima tahun terakhir mengalahkan evolusi bak mobil selama 50 tahun,” pangkasnya. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya