Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menlu Jepang Sambangi Beijing Demi Bebaskan Warganya

Cahya Mulyana
03/4/2023 05:55
Menlu Jepang Sambangi Beijing Demi Bebaskan Warganya
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi meminta Tiongkok segera membebaskan seorang warga negaranya yang dipenjara.(AFP)

MENTERI Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi meminta Tiongkok segera membebaskan seorang warga negaranya yang dipenjara. Dia menyampaikan permintaan itu langsung kepada Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang di Beijing, Minggu (2/4).

Kunjungannya ini menjadi yang pertama selama lebih dari tiga tahun terakhir, karena Tiongkok dan Jepang bersitegang atas sejumlah isu. Hayashi berupaya membebaskan seorang karyawan Astellas Pharma yang ditahan tanpa alasan yang jelas.

Saat ini, Tiongkok telah menahan lima warga negara Jepang, dua di antaranya telah diadili dan dinyatakan bersalah. “Saya memprotes penahanan orang Jepang baru-baru ini di Beijing dan menegaskan posisi kami dalam masalah ini, termasuk pembebasan awal warga negara ini,” kata Hayashi.

Baca juga: Media Tiongkok Silang Pendapat soal Kebenaran Perang Ukraina-Rusia

Qin menjawab Tiongkok akan menangani kasus sesuai dengan hukum yang berlaku di negaranya. Hayashi mengatakan Jepang mencari transparansi atas proses hukum terkait penahanan dan meminta Tiongkok mengamankan lingkungan bisnis yang adil dan aman.

"Ini terjadi ketika pemerintah Tiongkok sedang mencoba untuk mempromosikan investasi Jepang ke Tiongkok, dan kami melihat perbedaan kebijakan sekarang," kata Wakil Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Jepang Yukiko Okano.

Baca juga: Serangan Bom Junta Myanmar Tewaskan 8 Orang Termasuk Anak-anak

Ia mengatakan pesan ini dikemukakan Hayashi selama pertemuan dengan Qin tersebut. Sementara itu Hayashi menyampaikan keprihatinan besar Tokyo atas peningkatan aktivitas militer Beijing, termasuk kolaborasinya dengan Rusia dan kehadiran pasukan maritimnya di Laut China Timur.

“Kami berdua menegaskan pentingnya terus berdialog tentang berbagai masalah, termasuk keamanan nasional,” kata Hayashi.

Hayashi mengatakan dia berbicara dengan Qin tentang pentingnya memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Beijing mengatakan Qin memperingatkan Jepang untuk tidak ikut campur dalam masalah Taiwan atau merusak kedaulatan Tiongkok dalam bentuk apa pun.

Qin juga menekankan bahwa Taiwan adalah inti dari kepentingan utama Tiongkok. Namun Okano menyatakan bahwa Jepang bersikap serupa seperti sebelumnya mengenai kedaulatan Taiwan. “Posisi Jepang tidak berubah, tidak dengan pernyataan ini dan tidak dalam beberapa tahun terakhir,” kata Okano.

Ketegangan meningkat di Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya. Tiongkok tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Pemerintah yang dipilih secara demokratis di Taipei menolak klaim Beijing dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depannya.

Jepang juga mengajukan keluhan diplomatik pada Agustus setelah lima rudal balistik yang diluncurkan oleh militer Tiongkok jatuh ke zona ekonomi eksklusif Jepang di dekat pulau yang disengketakan yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Tiongkok. (Aljazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya