Angkatan Laut Inggris Cegat Rudal Iran Tujuan Yaman

Ferdian Ananda Majni
02/3/2023 21:16
Angkatan Laut Inggris Cegat Rudal Iran Tujuan Yaman
Tim Marinir Kerajaan HMS Lancaster mengeluarkan senjata yang disita dari suatu kapal di Teluk Oman.(AFP/MOD.)

ANGKATAN Laut Inggris mengatakan bahwa mereka menyita rudal antitank dan sirip-sirip untuk rakitan rudal balistik dalam penyerbuan ke kapal kecil yang menuju ke Yaman. Upaya ini menjadi penyitaan terbaru di Teluk Oman.

Penyitaan oleh Angkatan Laut Kerajaan diumumkan pada Kamis (2/3) setelah penyitaan lain oleh pasukan Prancis dan Amerika Serikat di wilayah tersebut ketika negara-negara Barat meningkatkan tekanan mereka terhadap Iran. Begitu juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan bahwa Teheran telah memperkaya uranium lebih dekat dari sebelumnya ke tingkat kelas senjata. Serangan itu juga terjadi ketika kekuatan-kekuatan regional dan internasional mencoba untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung bertahun-tahun di Yaman, negara termiskin di dunia Arab, dan ketika Iran mempersenjatai Rusia dalam perangnya di Ukraina.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan penggerebekan tersebut terjadi pada 23 Februari setelah pesawat Amerika Serikat mendeteksi kapal kecil yang sedang menuju ke Iran. Helikopter dari kapal fregat Angkatan Laut Inggris, HMS Lancaster, mengejar kapal tersebut. Perahu tersebut mencoba memasuki kembali perairan teritorial Iran tetapi berhasil dihentikan sebelum sempat.

Di dalam kapal, pasukan Inggris menemukan peluru kendali antitank 9M133 Kornet Rusia, yang dikenal di Iran sebagai Dehlavieh. Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Timur Tengah dan Angkatan Laut Inggris mengatakan itu. Senjata-senjata tersebut telah terlihat dalam penyitaan yang diduga berasal dari Iran dan menuju Yaman.

Dalam pesawat itu juga terdapat sirip kecil yang diidentifikasi oleh Angkatan Laut AS sebagai baling-baling jet untuk rudal balistik jarak menengah. Komponen-komponen Iran telah membantu membangun persenjataan rudal untuk pemberontak Houthi Yaman yang mengambil alih ibu kota negara, Sanaa, pada 2014, dari pemerintah yang didukung Arab Saudi.

Adapun resolusi PBB melarang transfer senjata ke Houthi yang bersekutu dengan Iran. Namun, otoritas Teheran telah lama membantah mempersenjatai para pemberontak, meskipun ada bukti fisik, banyak penyitaan, dan para ahli yang mengaitkan senjata-senjata tersebut dengan Iran. (Aljazeera/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya