BADAN pengawas nuklir PBB, Selasa (28/2), mengonfirmasi telah mendeteksi partikel uranium yang telah diperkaya menjadi kurang sedikit dari 90%, persentase yang dibutuhkan untuk membuat bom atom di Iran.
"Perundingan masih berjalan untuk menentukan asal partikel tersebut," ungkap Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam sebuah laporan rahasia.
Laporan itu mengatakan, "Dalam pemeriksaan pada 22 Januari 2023, badan tersebut mengambil sampel alam di Pabrik Pengayaan Uranium Fordow dan hasil analisa menunjukkan partikel uranium yang telah diperkaya itu mengandung 83,7% U-235."
Baca juga: Iran Kembangkan Rudal Berjangkauan 1.650 Km untuk Bunuh Trump
Ketika ditanya mengenai keberadaan artikel uranium itu, Iran menduga fluktuasi yang tidak disengaja saat proses pengayaan menyebabkan hal tersebut.
Pekan lalu, Iran mengklaim mereka tidak pernah melakukan pengayaan yang menghasilkan uranium melebihi 60%.
Iran telah memperkaya uranium melebihi kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan nuklir dunia setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018. (AFP/OL-1)