Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Banjir Brasil Tewaskan 36 Orang

Cahya Mulyana
20/2/2023 11:43
Banjir Brasil Tewaskan 36 Orang
Banjir di Brasil(Floodlist)

Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di Brasil merenggut 36 nyawa. Insiden ini terjadi tepat pada saat karnaval akhir pekan di negara bagian tenggara Sao Paulo, pada Minggu (19/2).

Sejumlah laporan dari kota Sao Sebastiao menerangkan seluruh lingkungan terendam air, puing-puing dari rumah-rumah di lereng bukit tersapu oleh tanah yang mengalir, jalan raya yang banjir dan mobil-mobil hancur oleh pohon tumbang.

Sedikitnya 35 orang tewas di Sao Sebastiao dan seorang gadis juga tewas di kota Ubatuba. "Sayangnya, kita akan mengalami lebih banyak kematian," kata Kepala Pertahanan Sipil Negara Bagian, Henguel Pereira, kepada surat kabar Folha de Sao Paulo.

Sebanyak 228 orang lainnya kehilangan tempat tinggal dan 338 orang dievakuasi di wilayah pantai utara kota Sao Paulo, kata pemerintah negara bagian sebelumnya, saat petugas penyelamat bergegas membantu mereka yang terkena badai.

Pihak berwenang tidak memberikan angka berapa banyak orang yang hilang atau terluka. Gubernur negara bagian Sao Paulo Tarcisio de Freitas mengumumkan keadaan darurat di lima kota di sepanjang pantai setelah terbang di atas daerah yang rusak akibat cuaca. Dia membebaskan setara dengan US$1,5 juta untuk operasi penyelamatan.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan bahwa dia akan mengunjungi daerah itu pada Senin (20/2). Dia telah berlibur sejak Jumat di timur laut negara bagian Bahia.

Sao Sebastiao, 200 kilometer di utara Sao Paulo dipenuhi banyak orang untuk menghabiskan liburan akhir pekan pra-Prapaskah di pantai, sangat terpukul, dengan rekor hujan 60 sentimeter (hampir dua kaki) turun di 24 jam. Itu lebih dari dua kali jumlah yang biasanya turun dalam sebulan.

Acara karnaval di Sao Sebastiao dan tempat lain pun dibatalkan. "Kami belum mengukur skala kerusakan. Kami berusaha menyelamatkan para korban. Kami bekerja di hampir 50 tempat tinggal yang runtuh karena kekuatan air dan masih ada orang yang terkubur," kata Wali Kota Sao Sebastiao Felipe Augusto.

Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran bekerja di tempat kejadian, dengan bantuan helikopter. Tentara juga ikut serta dalam perlombaan untuk membantu orang-orang yang terkena dampak hujan.

Lula mengatakan pemerintah di semua tingkatan akan bekerja untuk merawat yang terluka, mencari orang hilang dan memulihkan jalan, energi, dan telekomunikasi.

Di tengah kehilangan dan kehancuran, pihak berwenang mengatakan seorang anak laki-laki berusia dua tahun diselamatkan dari lautan lumpur, begitu pula seorang wanita yang sedang melahirkan.

Peristiwa cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim berdampak besar pada Brasil. Hujan deras tahun lalu di Kota Petropolis menyebabkan kematian lebih dari 230 orang. (AFP/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya