Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
MAJALAH satir Prancis Charlie Hebdo kembali memicu kecaman di media sosial setelah menerbitkan kartun bernada sindiran atas gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang menewaskan 11 ribu orang lebih di Turki dan Suriah.
Gambar yang dibuat oleh seniman Pierrick Juin itu menunjukkan bangunan yang tertatih-tatih di tengah tumpukan puing dengan tulisan, 'Tidak perlu mengirim tank.'
Pengguna media sosial mengatakan kartun itu mengolok-olok tragedi yang berdampak pada jutaan orang di dua negara itu. Mereka juga menilai karya yang bernaung di bawah bendera kebebasan berpendapat dan pers itu menjijikkan, memalukan, antipati, dan mirip ujaran kebencian.
Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Akibat Gempa Turki Tembus 12.000 Jiwa
Seorang perempuan bernama Sara Assaf mengaku sudah tidak lagi mendukung majalah asal Prancis itu.
"Je ne suis plus Charlie (Saya bukan lagi Charlie)," tulisnya.
Itu mengacu pada slogan Je suis Charlie atau saya Charlie, yang diadopsi pendukung outlet tersebut setelah serangan pada 7 Januari 2015.
Pada hari itu, dua bersaudara yang mengaku berafiliasi dengan Al-Qaeda melepaskan tembakan ke markas majalah mingguan satir itu di Paris yang menewaskan 12 orang.
Serangan itu memicu curahan solidaritas global dengan Prancis serta perdebatan tentang apa yang dimaksud dengan kebebasan berbicara. Namun dengan kemunculan karikatur ini, banyak pengikutnya mengundurkan diri.
“Tragedi ini bukan humor," ujar Cendekiawan Muslim Amerika Serikat (AS) Omar Suleiman.
Dia mengatakan mengejek kematian ribuan Muslim adalah puncak dari Prancis telah merendahkan pengikutnya dalam segala hal.
Padahal, dulu, rakyat Turki telah melakukan pawai dukungan terhadap Charlie Hebdo setelah serangan 2015, bersatu di belakang kampanye Je suis Charlie.
Analis politik Oznur Kucuker Sirene menyatakan, "Bahkan orang Turki adalah Charlie Hebdo untuk berbagi kesedihan saat Anda diserang. Tapi, hari ini, Anda berani mengejek penderitaan seluruh rakyat itu. Seseorang harus benar-benar melawan satir ini sementara masih ada bayi yang menunggu untuk diselamatkan di bawah reruntuhan.”
Seorang pengguna mengatakan satu-satunya sumber pendapatan untuk surat kabar ini adalah Islamofobia. Komik strip itu bahkan mendapat balasan dari Ibrahim Kalin, Juru Bicara Kepresidenan Turki. "Orang barbar modern. Tercekik dalam kebencian dan dendammu." (Aljazeera/OL-1)
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan harapannya agar Prancis menentang campur tangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan kemenangan tersebut, Spanyol akan menantang Portugal, juara Nations League 2019 dalam perebutan trofi tahun ini.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Arwani Thomafi mengatakan dukungan Indonesia untuk Palestina tetap harus menjadi prioritas sesuai mandat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran memasukkan tiga entitas dan 22 individu dari Uni Eropa ke daftar hitam selain satu entitas dan delapan pejabat dari Inggris.
Kemarahan terhadap majalah satir Prancis, Charlie Hebdo terus memuncak.
"Serangan digital tidak menyebakan seorang pun tewas namun ini adalah tanda. Rezim para mullah merasa terancam sehingga mereka meretas laman daring sebuah surat kabar Prancis."
Para pengunjuk rasa, mayoritas adalah siswa pesantren, berkumpul di depan kedutaan di pusat ibu kota Teheran, Sabtu (8/1). Mereka membakar bendera Prancis dan meneriakan 'malu Prancis'.
Lembaga penelitian milik Prancis di Teheran kini sudah ditutup pemerintah Iran. Langkah itu bentuk protes Iran terhadap majalah Charlie Habdo, yang menerbitkan kartun Ayatollah Ali Khamenei.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved