PULUHAN warga Iran berkumpul di depan kantor kedutaan Prancis di Teheran. Mereka memprotes penerbitan kartun pemimpin tertinggi republik Islam itu oleh majalah satir, Charlie Hebdo.
Para pengunjuk rasa, mayoritas adalah siswa pesantren, berkumpul di depan kedutaan di pusat ibu kota Teheran, Sabtu (8/1). Mereka membakar bendera Prancis dan meneriakan 'malu Prancis'.
"Saya akan mengorbankan hidup saya untuk pemimpin, dan 'Malu pada Charlie Hebdo'. Saya datang untuk mendukung revolusi saya, pemimpin saya," kata seorang pemuda berusia 17 tahun, Karim Heydarpour.
Baca juga: Buntut Protes Kartun Khamenei, Iran Tutup Lembaga Penelitian Prancis
Protes serupa diadakan di kota suci Iran Qom, 128 kilometer di selatan Teheran. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan kebebasan berbicara tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk menghina.
"Prancis tidak memiliki hak untuk membenarkan penghinaan terhadap kesucian negara dan bangsa lain dan pengikut agama samawi dengan dalih kebebasan berbicara", katanya.
Dia meminta Paris mematuhi prinsip dasar hubungan internasional, menghormati dan tidak mencampuri urusan negeri lain. Pemerintah Iran juga menutup Institut Riset Prancis yang berbasis di Teheran setelah memanggil perwakilan Paris. (AFP/OL-1)