Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WARGA Wuhan, Tiongkok mengatakan bahwa mereka memiliki harapan untuk masa depan dan tidak lagi takut akan Covid-19, tiga tahun setelah kota tersebut ditutup karena virus misterius.
Sejak Otoritas Beijing memerintahkan Wuhan ditutup sebagai upaya untuk menghentikan wabah pada Januari 2020, Covid telah menghancurkan kawasan ini, menewaskan jutaan orang dan membuat ekonomi global bergejolak.
Baca juga:
Namun, kehidupan kini kembali normal bagi banyak orang di seluruh dunia dan setelah hampir tiga tahun penguncian yang melelahkan dan pengujian massal wajib, Beijing mencabut kebijakan nol-Covid yang keras bulan lalu.
Saat Tiongkok merayakan Tahun Baru Imlek minggu ini, Wuhan tidak dapat dikenali lagi dibandingkan dengan pemandangan apokaliptik yang mencengkeram kota berpenduduk 11 juta jiwa itu pada awal 2020.
Penduduk setempat menerjang suhu dingin untuk memadati pasar-pasar yang ramai dan keluarga-keluarga, beberapa di antaranya tidak mengenakan masker dan membeli mainan serta melempar batu di sepanjang Sungai Yangtze.
Banyak yang mengatakan kepada AFP bahwa mereka sangat gembira karena kehidupan kembali normal.
"Tahun baru tentu saja akan lebih baik," kata Yan Dongju, seorang petugas kebersihan berusia enam puluhan, kepada AFP.
"Kami tidak takut lagi dengan virus ini,"
"Sekarang kami telah membuka diri, semua orang cukup senang," kata sopir pengantar barang, Liang Feicheng, yang mengenakan kacamata dan masker hitam untuk menghangatkan diri.
"Banyak kekhawatiran dan depresi yang perlahan-lahan teratasi," tambahnya.
"Orang-orang menjalani kehidupan mereka, berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, pergi bermain dan bepergian dan menjadi bahagia,"
Keputusan untuk mengunci kota pada Januari 2020, yang diumumkan pada tengah malam, mengejutkan penduduk Wuhan saat dunia menyaksikan dengan penuh ketidakpastian. (AFP/OL-6)
Penduduk Wuhan memperoleh informasi dan dukungan sesamanya yang luar biasa, tapi minim dukungan emosional ketika mereka mengakses dan berbagi informasi tentang covid-19.
Di dalam stadion, mereka menolak duduk dan bernyanyi sepanjang pertandingan. Mereka tetap bersemangat meski tim pujaan mereka tertinggal 0-2 di akhir babak pertama.
Rumah sakit darurat yang dibangun hanya dalam 10 hari itu ditutup setelah pasien korona terakhir yang menjalani perawatan di tempat tersebut dinyatakan sembuh.
Peng Jing dan Yao Bin akhirnya mengikat janji suci, setelah menunda rencana pernikahan akibat pandemi covid-19.
Meski WHO dan seluruh peneliti mengatakan bahwa virus itu bukan buatan manusia
Revisi itu menambah jumlah korban meninggal sebanyak 1.290 kasus kematian yang membuat total kematian di Tiongkok akibat covid-19 mencapai 3.869 jiwa.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved