Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Washington pada hari Selasa (29/11) untuk kunjungan kenegaraan pertama kepresidenan Joe Biden. Dimana kebangkitan arak-arakan diplomatik yang telah ditunda karena pandemi Covid-19.
Hubungan Biden-Macron memiliki awal yang berombak. Macron secara singkat memanggil duta besar Prancis untuk Amerika Serikat tahun lalu setelah Gedung Putih mengumumkan kesepakatan untuk menjual kapal selam nuklir ke Australia, merusak kontrak bagi Prancis untuk menjual kapal selam bertenaga diesel tersebut.
Tetapi hubungan itu telah berbalik dengan Macron muncul sebagai salah satu sekutu Eropa paling maju Biden dalam tanggapan Barat terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Kunjungan minggu ini yakni akan mencakup pembicaraan Oval Office, makan malam mewah, konferensi pers, dan banyak lagi, dimana datang pada saat kritis bagi kedua pemimpin.
Para pemimpin memiliki agenda panjang untuk pertemuan hari Kamis mereka di Gedung Putih, termasuk program nuklir Iran, peningkatan ketegasan China di Indo-Pasifik, dan meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan dan stabilitas di wilayah Sahel Afrika, menurut pejabat AS dan Prancis.
Tetapi yang menjadi pusat perhatian selama pertemuan Kantor Oval mereka adalah perang Rusia di Ukraina, karena Biden dan Macron bekerja untuk mempertahankan dukungan ekonomi dan militer untuk Kyiv saat mencoba mengusir pasukan Rusia.
Kunjungan itu juga dilakukan karena Washington dan Paris mengawasi Tiongkok setelah protes pecah akhir pekan lalu di beberapa kota daratan dan Hong Kong atas strategi "nol Covid" Beijing.
Pada upacara kedatangan karpet merah setelah mendarat di Washington pada Selasa malam, Macron mengabaikan pertanyaan teriakan dari seorang reporter tentang apakah dia dan Biden berencana untuk membahas protes Tiongkok—pertunjukan perbedaan pendapat publik terbesar di Tiongkok dalam beberapa dekade.
Di Washington, Partai Republik akan mengambil kendali DPR, dimana pemimpin GOP Kevin McCarthy pada hari Selasa setelah pertemuan dengan Biden dan sesama pemimpin kongres kembali bersumpah bahwa Partai Republik tidak akan menulis "cek kosong" untuk Ukraina.
Di seberang Atlantik, upaya Macron untuk menjaga persatuan Eropa akan diuji oleh biaya yang meningkat untuk mendukung Ukraina dalam perang sembilan bulan dan ketika Eropa berjuang melawan kenaikan harga energi yang mengancam untuk menggagalkan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Senin menggambarkan Macron sebagai "pemimpin dinamis" sekutu tertua Amerika sambil menjelaskan keputusan Biden untuk menghormati presiden Prancis dengan kunjungan kenegaraan pertama kepresidenannya.
Tradisi AS untuk menghormati kepala negara asing sudah ada sejak Ulysses S. Grant, yang menjamu Raja David Kalakaua dari Kerajaan Hawaii untuk makan malam Gedung Putih dengan lebih dari 20 hidangan, tetapi tradisi tersebut telah tertahan sejak 2019 karena Covid-19 kekhawatiran.
“Jika Anda melihat apa yang terjadi di Ukraina, lihat apa yang terjadi di Indo Pasifik dan ketegangan dengan Tiongkok, Prancis benar-benar menjadi pusat dari semua itu,” kata Kirby.
“Jadi presiden merasa bahwa ini adalah negara yang tepat dan paling tepat untuk memulai kunjungan kenegaraan,” (AFP/OL-12)
Kawasan bukit Corbières di Prancis selatan terbakar. Sekitar 8.000 lahan dilalap api, menutup akses jalan tol, dan melukai dua orang.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Syahganda berpendapat langkah tegas Macron dan Starmer itu harus apresiasi, dan Presiden Prabowo Subianto perlu mengekspresikan penghargaan positif itu secara terbuka.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved