Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Satu Tersangka Ditangkap terkait Ledakan Istanbul

Ferdian Ananda Majni
14/11/2022 10:00
Satu Tersangka Ditangkap terkait Ledakan Istanbul
Kepolisian Turki selidiki lokasi ledakan yang mengguncang area perbelanjaan Istiklal yang sibuk di Istanbul, Minggu (13/11/2022)(dok.AFP)

SATU orang tersangka yang menyebabkan ledakan Istanbul ditangkap oleh polisi. Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan pada hari Senin menurut akun Twitter berbahasa Inggris milik pemerintah Anadolu.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag sebelumnya dikutip oleh Anadolu mengatakan seorang wanita telah duduk di bangku selama lebih dari 40 menit, sebelum pergi beberapa menit kemudian ledakan terjadi. Ini menunjukkan sebuah bom yang dirancang untuk meledak atau diledakkan dari jauh.

Enam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka pada hari Minggu (13/11/2022) ketika sebuah ledakan mengguncang jalan pejalan kaki yang sibuk di Istiklal Avenue di Istanbul tengah. Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut sebagai serangan bom yang "berbau terorisme”.

Ratusan orang melarikan diri dari Istiklal Avenue yang bersejarah setelah ledakan, ketika ambulans dan polisi bergegas masuk. Daerah itu, di distrik Beyoglu di kota terbesar Turki, telah ramai seperti biasa pada akhir pekan dengan pembeli, turis, dan keluarga.

Rekaman video yang diperoleh Reuters menunjukkan saat ledakan terjadi pada pukul 16.13 (21.13 waktu Singapura), mengirimkan puing-puing ke udara dan menyebabkan beberapa orang tergeletak di tanah, sementara yang lainnya terhuyung-huyung.

Beberapa jam setelah ledakan, Wakil Presiden Fuat Oktay mengunjungi lokasi tersebut untuk memberikan korban tewas dan cedera terbaru, dan berjanji untuk menyelesaikan masalah ini segera.

Pihak berwenang kemudian mengatakan seorang pekerja kementerian pemerintah dan putrinya termasuk di antara yang tewas. Lima orang dirawat intensif di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

Istanbul dan kota-kota Turki lainnya telah menjadi sasaran di masa lalu oleh separatis Kurdi, militan Islam, dan kelompok lain, termasuk dalam serangkaian serangan pada tahun 2015 dan 2016.

“Upaya untuk mengalahkan Turki dan rakyat Turki melalui terorisme akan gagal hari ini seperti yang mereka lakukan kemarin dan besok,” kata Erdogan pada konferensi pers sebelum terbang ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan puncak Kelompok 20 ekonomi terkemuka.

"Orang-orang kami dapat yakin bahwa pelakunya... akan dihukum sebagaimana mestinya," katanya, seraya menambahkan bahwa informasi awal menunjukkan "seorang wanita berperan" di dalamnya.

“Salah jika mengatakan ini tidak diragukan lagi serangan teroris, tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah berbau terorisme,” tambahnya.

Rekaman Reuters menunjukkan orang-orang mendatangi para korban setelah ledakan, dan kemudian penyelidik dengan pakaian putih mengumpulkan bahan-bahan dari tempat kejadian, di mana potongan-potongan penanam beton berserakan di jalan raya, yang dipenuhi dengan toko-toko dan restoran.

“Ketika saya mendengar ledakan itu, saya membatu, orang-orang membeku, saling memandang. Kemudian orang-orang mulai melarikan diri. Apa lagi yang bisa Anda lakukan,” kata Mehmet Akus, 45, seorang pekerja restoran di Istiklal.

“Kerabat saya menelepon saya, mereka tahu saya bekerja di Istiklal. Saya meyakinkan mereka," katanya kepada Reuters.

Sebuah helikopter terbang di atas tempat kejadian dan sejumlah ambulans diparkir di dekat Lapangan Taksim. Bulan Sabit Merah Turki mengatakan darah dipindahkan ke rumah sakit terdekat.

Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi ledakan bom besar pertama di Istanbul dalam beberapa tahun.

Pemboman kembar di luar stadion sepak bola Istanbul pada Desember 2016 menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya dalam serangan yang diklaim oleh cabang militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Kecaman atas serangan dan belasungkawa untuk para korban mengalir dari beberapa negara termasuk Yunani, Mesir, Ukraina, Inggris, Azerbaijan, Italia dan Pakistan.

Di Twitter, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengirimkan belasungkawa kepada para korban setelah berita mengerikan tersebut. (AFP/OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya