Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERDana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, telah menolak tuduhan terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap pemimpin oposisi dan mantan PM Imran Khan.
Sementara para pendukung Khan memprotes dan menuntut penyelidikan atas penembakan terhadap tersebut.
Khan mengalami luka tembak di kaki usai menghadiri demonstrasi anti-pemerintah pada Kamis (3/10). Mantan pemain kriket itu menyalahkan Sharif, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rana Sanaullah dan seorang jenderal tinggi Pakistan.
"Saya tidak memiliki hak untuk tetap menjabat jika ada sedikit pun bukti yang ditemukan terkait keterlibatan saya dalam kasus ini," kata Sharif.
Ia menambahkan bahwa tidak ada bukti yang diajukan terhadap tiga orang yang disebutkan oleh Khan. "Saya akan berhenti dari politik selamanya jika itu yang terjadi," katanya.
Baca juga: Mahathir yang Berusia Hampir Seabad Kembali Bertarung
Sharif mengatakan Khan merusak negara dengan konspirasi palsu dan murahan. Dia mendesak Mahkamah Agung untuk membentuk komisi pengadilan penuh untuk menyelidiki tuduhan Khan tersebut.
"Saya meminta Ketua Hakim Pakistan Umar Ata Bandial yang terhormat untuk membentuk komisi pengadilan penuh karena harus ada keputusan segera tentang masalah ini setelah penyelidikan menyeluruh," katanya.
Militer Pakistan yang telah memerintah negara itu selama lebih dari 35 tahun dan menanggapi dengan menyebut pernyataan Khan tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima.
Khan telah mengadakan puluhan aksi unjuk rasa di seluruh negeri sejak April menuntut pemilihan dipercepat.
Dia memimpin demonstrasi ke ibu kota Pakistan, Islamabad, untuk mendesakkan tuntutan anti-pemerintah. Saat itu seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di distrik Wazirabad, Punjab timur yang mengenai kakinya.
Pemerintah Pakistan mengeluarkan perintah yang meminta Otoritas Pengatur Media Elektronik Pakistan (PEMRA) untuk membatalkan keputusan untuk melarang pidato langsung Khan di televisi.
Menteri Informasi Pakistan, Marriyum Aurangzeb mengatakan pemerintah percaya pada kebebasan berbicara dan norma-norma demokrasi, dan tidak akan menghalangi pidato Khan untuk mencapai publik.
Sementara itu, para pendukung Khan terus melakukan protes di semua kota besar di Pakistan, menuntut keadilan dan menyerukan pengunduran diri tiga orang yang dipersalahkan atas upaya pembunuhan tersebut.
Para pekerja dan pendukung partainya mempercayai klaim Khan. (Aljazeera/Cah/OL-09)
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
POLISI menangkap pelaku pembunuhan terhadap bos sembako berinisial AS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pemilik toko sembako berinisial AS, berusia 64 tahun, di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) pimpinan Khan berhasil mengadakan rapat umum besar di Lahore untuk pertama kalinya sejak pemilihan umum 8 Februari.
Kelompok Kerja PBB menyatakan mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, telah dipenjara secara sewenang-wenang dan melanggar hukum internasional.
LIGA Muslim Pakistan -Nawaz (PML-N) dan Partai Rakyat Pakistan (PPP) telah menyelesaikan perundingan untuk pembentukan koalisi.
Rakyat Pakistan memadati jalan-jalan dalam aksi protes di seluruh negeri, menuding adanya kecurangan dalam pemilihan umum terkini.
Juru bicara Imran Khan mengatakan mantan Perdana Menteri Pakistan itu tetap dalam kondisi bersamangat, meski berada dalam penjara.
Imran Khan membatalkan unjuk rasa bersama Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) di Punjab, setelah polisi menggunakan gas air mata dan meriam air menghalau para pendukungnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved