Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMERIKA Serikat (AS) meminta Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membatalkan hasil referendum empat wilayah di Ukraina. Pemerintahan AS menilai pemungutan suara tersebut penuh dengan kepalsuan.
Perwakilan AS untuk PBB siap menggencarkan desakan itu melalui sebuah proposal resolusi. Adapun resolusi tersebut akan diperkenalkan AS bersama dengan Albania. Tujuannya, meminta negara anggota PBB untuk tidak mengakui perubahan status empat wilayah Ukraina, yang menggelar referendum.
Baca juga: Hasil Referendum: 4 Wilayah Ukraina Ingin Gabung Rusia
"Juga mewajibkan Rusia untuk menarik pasukannya," tegas utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.
Kemudian, pernyataan serupa juga dilontarkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Kepada Dewan Keamanan PBB, dia menekankan bahwa hasil referendum tersebut sudah ditentukan oleh otoritas Rusia sebelum pemungutan suara berlangsung.
"Pengakuan Rusia terhadap referendum palsu ini sebagai hal yang biasa. Implementasi dari apa yang disebut skenario Kremlin. Upaya lain untuk mencaplok wilayah Ukraina," seru Zelensky.
Baca juga: Menlu Rusia: Wilayah Ukraina yang Gabung Rusia Dilindungi Penuh
AS diketahui tengah mempersiapkan babak baru sanksi terhadap Rusia. Dalam hal ini, jika pemerintahan Vladimir Putin tetap mencaplok empat wilayah Ukraina.
Negeri Paman Sam juga akan memberikan bantuan paket senjata senilai US$1,1 miliar untuk Ukraina. Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, menilai bahwa isolasi dan sanksi terhadap Rusia hanya akan mengarah ke jalan buntu.(AFP/OL-11)
Bagi Tolstoy perang bukan perkara sopan santun, tapi hal yang paling menjijikkan dalam hidup.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Apabila seseorang mati untuk negaranya, maka itu adalah sesuatu hal yang manis dan indah.
Ukraina merupakan tim dengan penampilan impresif dengan tidak pernah menderita kekalahan sepanjang babak kualifikasi.
Sejak 30 Mei, Ukraina telah menjalankan kembali kompetisi sepak bola mereka, tetapi tidak dihadiri penonton, laiknya di liga-liga top Eropa.
Para pendukung Dynamo Kiev menolak Lucescu karena pelatih Rumania itu sebelumnya, selama 12 tahun, menukangi klub rival Shakhtar Donetsk.
Hasil referendum itu memicu perayaan besar-besaran dengan warga berteriak, "Adios, Jenderal!".
Sturgeon dan SNP mendesak digelarnya referendum kedua setelah voting Brexit pada 2016 mengingat Skotlandia secara mayoritas ingin tetap menjadi bagian Uni Eropa.
Johnson akan mengunjungi Skotlandia untuk menghadapi dukungan yang semakin besar bagi referendum kemerdekaan Skotlandia dari Inggris Raya.
Jika Lukashenko mengajukan dirinya sebagai kandidat untuk pemilu pada tahun 2025, dia mungkin akan tetap berkuasa selama sepuluh tahun lagi.
Kazakhstan mengadakan jajak pendapat atau referendum pada Minggu (5/5) untuk merombak konstitusi setelah desakan rakyatnya dan memicu kerusuhan.
Pemungutan suara akan berlangsung di Republik Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri di wilayah Donbas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved