Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEMUNDURAN penguasaan Ukraina menunjukkan kegagal yang nyata bagi Rusia. Pasukan Moskow tidak mampu mencapai tujuan invasi yang dicanangkan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan menjadi ruang untuk menuntutnya di muka hukum.
“Kami sampai pada titik sekarang di mana saya pikir Putin harus merevisi apa tujuannya untuk operasi ini,” ujar Direktur Badan Intelijen Pertahanan Intelijen Amerika Serikat (AS) Letnan Jenderal Scott Berrier.
Ia mengatakan posisi pasukan Kremlin yang sudah terdesak dapat memicu kegagal beruntun. Putin pun akan mengigit jari karena keinginannya tidak terwujud dalam menguasai Ukraina.
"Cukup jelas sekarang bahwa dia ... tidak akan bisa melakukan apa yang awalnya ingin dia lakukan," jelasnya.
Pasukan Rusia telah mengalami kemunduran besar sejak peluncuran serangan balasan Ukraina pekan lalu, yang telah memaksa pasukan Moskow mundur dari petak besar timur laut Ukraina.
“Rusia merencanakan pendudukan, belum tentu invasi, dan itu telah membuat mereka mundur,” kata Berrie.
Ia mengutip keengganan Putin untuk sepenuhnya memobilisasi pasukan Rusia ke medan pertempuran. Presiden AS Joe Biden dan pejabat pemerintah lainnya telah berhati-hati untuk tidak menyebut mundurnya Rusia sebagai kemenangan atau titik balik Ukraina dalam perang.
Namun dia menilai kemungkinan masih terbuka lebar bagi Rusia untuk kembali menekan Ukraina. “Dia (Putin) pun tersudutkan untuk segera mengambil keputusan. Tetapi keputusan apa yang akan kami tidak tahu. Tapi itu sebagian besar akan mendorong berapa lama konflik ini berlangsung," paparnya.
Baca juga: Putin Ingin Perang di Ukraina Dihentikan Sesegera Mungkin
Wakil Direktur CIA David Cohen mengatakan bahwa risk appetite Putin tidak boleh diremehkan. “Saya tidak berpikir kita harus meremehkan kepatuhan Putin pada agenda aslinya, yaitu mengendalikan Ukraina. Saya tidak berpikir kita telah mengubur niatnya itu," ungkapnya.
Pada KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan, Putin berjanji untuk melanjutkan serangannya terhadap Ukraina. Dia juga memperingatkan bahwa Moskow dapat meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur Ukraina.
Putin mengatakan pembebasan.seluruh wilayah Donbas timur Ukraina adalah tujuan militer utama Rusia. “Kami tidak terburu-buru,” kata pemimpin Rusia itu.
Pejabat militer AS mengatakan pada hari Jumat bahwa dua sistem rudal permukaan-ke-udara baru dan radar kontra-artileri (NASAMS) akan dikirim ke Ukraina. (Aljazeera/OL-4)
MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan bahwa upaya Uni Eropa dan NATO membuat kekalahan strategis terhadap Moskow tidak akan berhasil. Empat alasan barat tak mampu taklukan Rusia
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump sekaligus melanjutkan putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
KERJA sama antara Moskow dan Teheran dalam pengembangan nuklir damai sepenuhnya sah dan akan terus berlanjut.
WAKIL Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengungkapkan pemerintah Indonesia tengah mengkaji tawaran impor minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dari Rusia.
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu disorot dala Rakernas ASITA 2025
Seluruh negara di dunia diminta untuk mengambil langkah nyata guna menekan Israel.
PRESIDEN ASPEK Indonesia, Muhammad Rusdi, menyatakan gerakan dan perjuangan buruh Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari gerakan, dan perjuangan buruh dan rakyat dunia.
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
PEMERINTAH Tiongkok mengimbau warganya menghindari zona konflik dan tidak terlibat dalam perang di Ukraina dalam bentuk apa pun.
Hampir semua 2,4 juta anak yang tinggal di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza terkena imbas perang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved