Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kegagalan Invasi Rusia di Ukraina di Depan Mata

Cahya Mulyana
17/9/2022 17:23
Kegagalan Invasi Rusia di Ukraina di Depan Mata
Polisi Ukraina berjalan diantara pemakaman massal di wilayah Lyzum, Ukraina Timur.(SERGEY BOBOK / AFP)

KEMUNDURAN penguasaan Ukraina menunjukkan kegagal yang nyata bagi Rusia. Pasukan Moskow tidak mampu mencapai tujuan invasi yang dicanangkan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan menjadi ruang untuk menuntutnya di muka hukum.

“Kami sampai pada titik sekarang di mana saya pikir Putin harus merevisi apa tujuannya untuk operasi ini,” ujar Direktur Badan Intelijen Pertahanan Intelijen Amerika Serikat (AS) Letnan Jenderal Scott Berrier.

Ia mengatakan posisi pasukan Kremlin yang sudah terdesak dapat memicu kegagal beruntun. Putin pun akan mengigit jari karena keinginannya tidak terwujud dalam menguasai Ukraina.

"Cukup jelas sekarang bahwa dia ... tidak akan bisa melakukan apa yang awalnya ingin dia lakukan," jelasnya.

Pasukan Rusia telah mengalami kemunduran besar sejak peluncuran serangan balasan Ukraina pekan lalu, yang telah memaksa pasukan Moskow mundur dari petak besar timur laut Ukraina.

“Rusia merencanakan pendudukan, belum tentu invasi, dan itu telah membuat mereka mundur,” kata Berrie.

Ia mengutip keengganan Putin untuk sepenuhnya memobilisasi pasukan Rusia ke medan pertempuran. Presiden AS Joe Biden dan pejabat pemerintah lainnya telah berhati-hati untuk tidak menyebut mundurnya Rusia sebagai kemenangan atau titik balik Ukraina dalam perang.

Namun dia menilai kemungkinan masih terbuka lebar bagi Rusia untuk kembali menekan Ukraina. “Dia (Putin) pun tersudutkan untuk segera mengambil keputusan. Tetapi keputusan apa yang akan kami tidak tahu. Tapi itu sebagian besar akan mendorong berapa lama konflik ini berlangsung," paparnya.

Baca juga: Putin Ingin Perang di Ukraina Dihentikan Sesegera Mungkin

Wakil Direktur CIA David Cohen mengatakan bahwa risk appetite Putin tidak boleh diremehkan. “Saya tidak berpikir kita harus meremehkan kepatuhan Putin pada agenda aslinya, yaitu mengendalikan Ukraina. Saya tidak berpikir kita telah mengubur niatnya itu," ungkapnya.

Pada KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan, Putin berjanji untuk melanjutkan serangannya terhadap Ukraina. Dia juga memperingatkan bahwa Moskow dapat meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur Ukraina.

Putin mengatakan pembebasan.seluruh wilayah Donbas timur Ukraina adalah tujuan militer utama Rusia. “Kami tidak terburu-buru,” kata pemimpin Rusia itu.

Pejabat militer AS mengatakan pada hari Jumat bahwa dua sistem rudal permukaan-ke-udara baru dan radar kontra-artileri (NASAMS) akan dikirim ke Ukraina. (Aljazeera/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik