Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMUNDURAN penguasaan Ukraina menunjukkan kegagal yang nyata bagi Rusia. Pasukan Moskow tidak mampu mencapai tujuan invasi yang dicanangkan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan menjadi ruang untuk menuntutnya di muka hukum.
“Kami sampai pada titik sekarang di mana saya pikir Putin harus merevisi apa tujuannya untuk operasi ini,” ujar Direktur Badan Intelijen Pertahanan Intelijen Amerika Serikat (AS) Letnan Jenderal Scott Berrier.
Ia mengatakan posisi pasukan Kremlin yang sudah terdesak dapat memicu kegagal beruntun. Putin pun akan mengigit jari karena keinginannya tidak terwujud dalam menguasai Ukraina.
"Cukup jelas sekarang bahwa dia ... tidak akan bisa melakukan apa yang awalnya ingin dia lakukan," jelasnya.
Pasukan Rusia telah mengalami kemunduran besar sejak peluncuran serangan balasan Ukraina pekan lalu, yang telah memaksa pasukan Moskow mundur dari petak besar timur laut Ukraina.
“Rusia merencanakan pendudukan, belum tentu invasi, dan itu telah membuat mereka mundur,” kata Berrie.
Ia mengutip keengganan Putin untuk sepenuhnya memobilisasi pasukan Rusia ke medan pertempuran. Presiden AS Joe Biden dan pejabat pemerintah lainnya telah berhati-hati untuk tidak menyebut mundurnya Rusia sebagai kemenangan atau titik balik Ukraina dalam perang.
Namun dia menilai kemungkinan masih terbuka lebar bagi Rusia untuk kembali menekan Ukraina. “Dia (Putin) pun tersudutkan untuk segera mengambil keputusan. Tetapi keputusan apa yang akan kami tidak tahu. Tapi itu sebagian besar akan mendorong berapa lama konflik ini berlangsung," paparnya.
Baca juga: Putin Ingin Perang di Ukraina Dihentikan Sesegera Mungkin
Wakil Direktur CIA David Cohen mengatakan bahwa risk appetite Putin tidak boleh diremehkan. “Saya tidak berpikir kita harus meremehkan kepatuhan Putin pada agenda aslinya, yaitu mengendalikan Ukraina. Saya tidak berpikir kita telah mengubur niatnya itu," ungkapnya.
Pada KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan, Putin berjanji untuk melanjutkan serangannya terhadap Ukraina. Dia juga memperingatkan bahwa Moskow dapat meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur Ukraina.
Putin mengatakan pembebasan.seluruh wilayah Donbas timur Ukraina adalah tujuan militer utama Rusia. “Kami tidak terburu-buru,” kata pemimpin Rusia itu.
Pejabat militer AS mengatakan pada hari Jumat bahwa dua sistem rudal permukaan-ke-udara baru dan radar kontra-artileri (NASAMS) akan dikirim ke Ukraina. (Aljazeera/OL-4)
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu untuk membhasa mengakhiri perang di Ukraina.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu pada hari ini di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang tiga tahun antara Moskow dan Ukraina.
Presiden Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin siap capai kesepakatan terkait perang di Ukraina.
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
HUBUNGAN manusia, Tuhan, dan alam yang tidak harmonis bisa mengakibatkan dampak yang mengerikan, bahkan melebihi kerusakan akibat perang. Hal itu diungkap Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved