Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Iran Bahas Rencana Belanja Sukhoi

Cahya Mulyana
06/9/2022 09:42
Iran Bahas Rencana Belanja Sukhoi
Ilustrasi(Antara/Siswowidodo)

Pemerintah Iran sedang mempertimbangkan rencana untuk membeli jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Hal ini disampaikan kepala Angkatan Udara Hamid Vahedi seperti dilaporkan oleh media lokal.

"Pembelian Sukhoi 35 dari Rusia sedang dipertimbangkan oleh Angkatan Udara Iran," kata Vahedi.

Keputusan itu terjadi setelah militer Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia mulai menerima drone tempur Iran untuk digunakan dalam perang Ukraina, dengan banyak dari mereka telah terbukti rusak.

Iran dan Rusia menjadi sasaran sanksi ketat AS. Iran menderitas sanksi setelah AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia, dan Rusia sejak menginvasi Ukraina pada Februari.

Kedua negara telah menanggapi sanksi dengan meningkatkan kerja sama di bidang-bidang utama untuk membantu menopang ekonomi mereka.

Teheran dan Moskow telah bertahun-tahun dalam pembicaraan untuk pembelian jet Sukhoi 30, kesepakatan prospektif yang mendapat teguran keras dari Washington.

Tetapi Vahedi mengatakan pada hari Minggu bahwa pembelian Sukhoi 30-an tidak ada dalam agenda. "Kami berharap dapat memperoleh di masa depan yang disebut jet tempur Su-35 generasi keempat,” tambah Vahedi.

Pada 2007, kedua negara menandatangani kontrak untuk pembelian sistem anti-rudal S-300 Rusia, tetapi Moskow menangguhkan penjualan pada 2010 sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap program nuklir Iran.

Kesepakatan itu diletakkan di atas meja sekali lagi pada 2015, tak lama sebelum penandatanganan perjanjian nuklir Iran dengan kekuatan dunia.

Kementerian Pertahanan Iran kemudian mengkonfirmasi pada Mei 2016 bahwa republik Islam itu memiliki sistem S-300 yang strategis.

Pada 9 Agustus, Rusia meluncurkan satelit Iran ke orbit, dengan media AS memperingatkan bahwa Moskow dapat menggunakannya untuk meningkatkan pengawasan terhadap target militer di Ukraina - laporan yang kemudian ditolak Iran. (AFP/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya