Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

G7 Minta IAEA Diizinkan Pantau PLTN Zaporizhzhia

Cahya Mulyana
30/8/2022 09:32
G7 Minta IAEA Diizinkan Pantau PLTN Zaporizhzhia
PLTN Zaporizhzhia di Ukraina(AFP/ED JONES)

GROUP tujuh negara maju atau G7 menuntut akses tanpa hambatan bagi staf pengawas atom PBB yang saat ini sedang bertolak menuju pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina. Fasilitas yang diduduki pasukan Rusia itu telah menjadi target serangan dalam beberapa pekan terakhir.

"Staf Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus dapat mengakses semua fasilitas nuklir di Ukraina secara tepat waktu dan aman serta tanpa hambatan," kata Grup Non-Proliferasi G7 dalam sebuah pernyataan.

"Personel dari IAEA juga harus diizinkan untuk terlibat secara langsung dan tanpa campur tangan dengan personel Ukraina yang bertanggung jawab mengoperasikan fasilitas ini," tambah keterangan itu.

Kontrol berkelanjutan militer Rusia atas PLTN Zaporizhzhia telah menimbulkan ancaman serius. Hal ini juga dapat berdampak pada keselamatan dan keamanan fasilitas.

"Tindakan (pendudukan pasukan Rusia) secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan atau insiden nuklir dan membahayakan penduduk Ukraina, negara-negara tetangga, dan komunitas internasional," sambung mereka.

Kelompok itu menambahkan, pabrik atom tidak boleh digunakan untuk kegiatan militer atau penyimpanan bahan militer.

Amerika Serikat (AS) mengecam Rusia setelah Moskow memblokir adopsi deklarasi bersama tentang non-proliferasi nuklir di PBB. Padahal, negosiasi internasional terkait hal ini sangat panjang di PBB.

Baca juga: HUT Ukraina, Rusia Dituduh Serang PLTN Zaporizhia

Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang ditinjau oleh 191 penandatangan setiap lima tahun, bertujuan untuk menghentikan penyebaran senjata nuklir, mempromosikan perlucutan senjata lengkap dan mempromosikan kerja sama dalam penggunaan energi nuklir secara damai.

Rusia mencegah adopsi deklarasi tersebut pada Jumat lalu. Mereka mempermasalahkan aspek politis dari teks tersebut.

"Setelah berminggu-minggu negosiasi intensif tetapi produktif, Federasi Rusia sendiri memutuskan untuk memblokir konsensus pada dokumen akhir di akhir konferensi peninjauan NPT," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel.

Zaporizhzhia, PLTN terbesar di benua Eropa, direbut oleh pasukan Rusia pada awal Maret, tak lama setelah Moskow melancarkan invasi mematikannya ke Ukraina pada 24 Februari. Fasilitas itu berada di dekat medan pertempuran di tenggara Ukraina.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya