Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
GERAKAN Non-Blok atau Non-Aligned Movement merupakan suatu organisasi internasional yang terdiri dari 100 negara negara yang menganggap diri mereka tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun.
Gerakan Non-Blok adalah perkumpulan dunia yang di dalamnya berisikan negara-negara yang tidak beraliansi atau berpihak kepada kekuatan besar apapun. Dengan kata lain, Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan perkumpulan negara yang bersikap netral.
Pada awalnya, Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan himpunan negara-negara yang baru merdeka atau negara berkembang yang tidak memihak kepada salah satu blok era perang dingin.
Baca juga : Sebaran Penduduk Benua Asia dan Faktor yang Mempengaruhinya
Negara-negara yang digolongkan baru merdeka itu meliputi semua negara yang terbebas dari penjajahan seiring dengan berakhirnya Perang Dunia II pada 1945.
Sebelum berhasil mendeklarasikan GNB, para pemimpin negara berkembang mengadakan empat kali pertemuan untuk membentuk prinsip dasar gerakan. Salah satunya menghasilkan Dasa Sila Bandung dalam Konferensi Asia Afrika atau KAA di Bandung.
Selanjutnya, pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT I di Yugoslavia, 1 - 6 September 1961, dideklarasikan secara resmi berdirinya GNB. Deklarasi itu ditandatangani 25 kepala negara yang hadir dalam KTT tersebut.
Baca juga : HUT ke-78 TNI: Sejarah dan Tugas- tugas Pokok Tentara Nasional Indonesia
Terdapat lima tokoh pendiri Gerakan Non-Blok, mereka adalah Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, dan Presiden Ghana Kwame Nkrumah.
Pembentukan Gerakan Non-Blok dilatarbelakangi oleh situasi setelah Perang Dunia II, saat terjadi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.
Dua kubu tersebut saling berebut pengaruh dan yang menjadi sasaran adalah negara-negara berkembang yang baru saja merdeka, seperti Indonesia dan India.
Baca juga : Kerajaan Kutai dengan Tujuh Artefak Peninggalan
Kondisi inilah yang kemudian membuat Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India saat itu, dan beberapa pemimpin negara lainnya mencetuskan Gerakan Non-Blok (GNB).
Negara Non-Blok
Tujuan utama dari GNB yaitu mendukung hak untuk menetukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara anggota.
Baca juga : Kisah Nabi Yusuf dan Mukjizatnya yang Menakjubkan
Selain itu, ada juga beberapa tujuan Gerakan Non Blok lainnya, seperti:
Indonesia memiliki peran strategis dalam lahirnya Gerakan Non-Blok. Apa saja peran Indonesia dalam GNB?
1. Sebagai Pelopor Gerakan Non Blok
Baca juga : Isi Perjanjian Bongaya, VOC, dan Kesultanan Makassar (Gowa)
Indonesia turut andil dalam berdirinya gerakan ini. Bahkan Presiden Soekarno merupakan tokoh pendiri GNB bersama tokoh dunia lainnya.
2. Menjadi Tuan Rumah KAA dan KTT
Konferensi Asia – Afrika (KAA) merupakan cikal bakal lahirnya GNB. Pada saat itu, KAA dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Di waktu itu, ada beberapa negara yang memilih untuk memihak dua blok dan menyatakan keinginannya untuk bersikap netral.
Baca juga : Sejarah Internet, Kapan Mulai Masuk Indonesia?
Selain KAA, Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah KTT GNB ke-X yang diadakan di Jakarta, 1 – 6 September 1992.
3. Memimpin GNB
Tidak hanya menjadi tuan rumah, Indonesia juga pernah menjadi pemimpin GNB. Pada saat KTT GNB ke-10, Presiden Soeharto ditunjuk sebagai Ketua Gerakan Non-Blok.
4. Berprinsip Sama Seperti GNB
Semenjak merdeka, Indonesia menentang beragam kerjahatan internasional, terutama penjajahan. Perdamaian ini dijunjung dan diaplikasikan dalam politik luar negeri bebas aktif. Politik tersebut ternyata sejalan dengan prinsip Gerakan Non-Blok. (OL-1)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Pembahasan asmaul husna kali ini yaitu As-Salam. Ini berarti Allah memiliki sifat Yang Maha Memberi Keselamatan. Untuk lebih detailnya, berikut penjelasan asmaul husna As-Salam.
Setelah asmaul husna yaitu Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, dan Al-Malik, kini kita membahas nama-Nya yang terindah yaitu Al-Quddus.
Allah SWT ialah Allah yang Maha Sempurna yang memiliki sifat-sifat yang tidak terbatas. Hal tersebut tersirat dalam sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis riwayat Ahmad.
Pembahasan kita kali ini akan dibatasi pada benda langit yang memberi banyak pengaruh terhadap kehidupan di Bumi. Apa saja itu? Yuk belajar benda langit dalam Tata Surya.
Ingin mempelajari lebih lanjut karakteristik planet-planet anggota Tata Surya? Berikut penjelasan karakteristik setiap planet.
Sistem planet kita dinamai Tata Surya (dalam bahasa Inggris disebut Solar System) karena Matahari kita dinamai Sol yang berasal dari bahasa Latin untuk Matahari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved