Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Intelijen Iran, Kamis (4/8), menangkap 10 tersangka dari kelompok ISIS. Mereka diduga merencanakan serangan yang menargetkan peringatan keagamaan, beberapa hari menjelang ritual utama berkabung Asyura.
Kementerian mengatakan, "Sepuluh teroris Daesh," menggunakan nama lain untuk kelompok ISIS, telah ditangkap. Mereka, "Dikirim untuk melakukan beberapa operasi teror di antara para peziarah."
Dua agen intelijen, tambahnya, terluka dalam baku tembak selama penangkapan. Iran saat ini memperingati 10 hari pertama bulan suci Islam Muharram yang berpuncak pada Asyura, Senin (8/8), ketika jemaah memadati masjid dan mengambil bagian dalam prosesi. Asyura menandai kematian Imam Husein, cucu Nabi Muhammad, yang dihormati Syiah.
Baca juga: Iran Vonis Tiga Hukuman Mata Ganti Mata
Kementerian intelijen mengatakan orang-orang itu masuk dari negara tetangga, Irak dan Turki. Mereka ditangkap dalam operasi selama tiga hari terakhir di Iran barat dan selatan.
Laporan di televisi pemerintah menunjukkan peralatan yang dilaporkan disita dari para tersangka, termasuk senapan sniper, pisau, telepon, dan komputer laptop. Itu juga menunjukkan salah satu pria yang ditangkap dengan matanya ditutup.
Kementerian menyebut orang-orang itu, "Takfiris." Ini istilah yang biasanya digunakan di Iran dan negara-negara lain untuk merujuk pada ekstremis Suni.
Namun Iran juga menuduh musuh bebuyutan Israel menggunakan para jihadis untuk menyerang mereka. Negara itu mengeklaim bahwa orang-orang itu dikirim menyusul kegagalan besar pekan lalu dalam ledakan di pusat yang sensitif yang dituduhkan kepada teroris separatis. Menyusul serangan yang gagal itu, kementerian intelijen Iran pada 27 Juli mengatakan telah menangkap agen-agen yang terkait dengan agen mata-mata Israel Mossad sekaligus anggota kelompok pemberontak Kurdi yang dilarang.
Baca juga: Amnesty: Iran Amputasi Jari Terpidana Pencurian
"Rezim kriminal Zionis kali ini mencoba melakukan operasi terorisnya melalui tim takfiri ISIS," tambah pernyataan itu. Zionis merujuk kepada Israel.
Iran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun. Republik Islam itu menuduh negara Yahudi itu melakukan serangan sabotase terhadap situs nuklirnya dan pembunuhan tokoh-tokoh kunci, termasuk ilmuwan. Iran telah terlibat dalam perang melawan kelompok ISIS di Irak dan Suriah melalui penasihat militer.
Pada Juni 2017, ISIS mengeklaim serangan kembar yang menargetkan kompleks parlemen Iran dan makam pendiri revolusi Islam Ayatollah Ruhollah Khomeini dan menewaskan 17 orang. Juni lalu, Iran menggantung seorang ekstremis Sunni yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh dua ulama Syiah dan melukai yang lain pada April. Para pejabat menyalahkan kelompok takfiri atas serangan itu. (AFP/OL-14)
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved