Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) menyatakan tentara Israel terbukti membunuh jurnalis Aljazeera Shireen Abu Akleh. Tetapi sekutu kuat Israel itu tidak menuntut pelakunya dipidana dengan dalih pelurunya rusak parah.
"AS meminta pertanggungjawaban tetapi tidak merekomendasikan Israel untuk melanjutkannya ke ranah pidana," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Alasannya, kata dia, peluru yang diuji forensik oleh Koordinator Keamanan AS (USSC) sudah rusak. Akibatnya hasil kerja tim yang diklaim terbebas dari intervensi Israel tersebut tidak dapat menuntut kasus ini ke pidana.
Menurut dia peluru yang bersarang di tubuh Abu Akleh ditembak dari posisi Israel ketika dia meliput operasi di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei. Tetapi tidak ada bukti pembunuhan itu disengaja.
Price juga membantah pernyataan Israel soal adanya ahli dari Israel yang turut serta dalam uji forensik dan investigasi. "Para ahli lokal, apakah mereka orang Israel atau Palestina, tidak melakukan pemeriksaan peluru oleh USSC," kata Price.
Ia juga menambahkan bahwa USSC memegang otoritas penuh atas peluru tersebut. "USSC memiliki hak asuh penuh peluru sejak diberikan oleh PA (Otoritas Palestina) ke USSC hingga saat dikembalikan oleh USSC ke PA," katanya.
Terakhir, Price meminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menjadikan kasus ini sebagai peringatan untuk tidak terjadi di masa depan. "Sebagai kekuatan militer profesional, IDF harus memastikan bahwa hal seperti ini tidak dapat terjadi lagi," kata Price.
Sementara Pejabat senior Palestina menuduh AS menutupi kebenaran bahwa peristiwa ini disengaja oleh pihak Israel. Kemudian uji forensik yang dilakukan AS dapat menentukan pelakunya untuk dituntut ke pengadilan. (France24/OL-13)
Baca Juga: Keluarga Shireen Abu Akleh Siap Tuntut Israel di Pengadilan ...
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved