Senin 27 Juni 2022, 12:31 WIB

Pendukung Kesepakatan Abraham Berkumpul di Bahrain setelah Pertemuan Israel

Mediaindonesia.com | Internasional
Pendukung Kesepakatan Abraham Berkumpul di Bahrain setelah Pertemuan Israel

AFP/Anuj Taylor.
Menteri Ekonomi Israel Orna Barbivai dan UEA Abdulla bin Touq al-Marri selama upacara penandatanganan kesepakatan perdagangan bebas.

 

PARA diplomat dari Amerika Serikat, Israel, dan empat negara Arab akan bertemu di Bahrain, Senin (27/6). Tiga bulan lalu mereka berjanji untuk meningkatkan kerja sama pada pertemuan penting di Israel.

Pembicaraan di ibu kota Bahrain, Manama, akan mempertemukan pejabat kementerian luar negeri dari Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko--semua menormalkan hubungan dengan negara Yahudi itu pada 2020--serta Mesir yang berdamai dengan Israel pada 1979. Pada Maret, mereka bertemu untuk pertama kali di tanah Israel di daerah pertanian Sde Boker di gurun Negev bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

UEA dan Bahrain menjalin hubungan dengan Israel di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi oleh mantan presiden AS Donald Trump. Maroko kemudian membangun kembali hubungan dengan Israel di bawah perjanjian terpisah yang ditengahi Trump.

Baca juga: Hari ini Menlu Iran Kunjungi Turki setelah Tuduhan Israel

Kesepakatan Abraham membuat marah orang-orang Palestina yang berpendapat bahwa mereka melakukan pengkhianatan terhadap konsensus Arab yang berusia puluhan tahun untuk mengisolasi Israel sampai setuju untuk pembentukan negara Palestina, dengan ibu kotanya di Jerusalem timur. Washington mengatakan ingin pertemuan itu menjadi pertemuan tahunan serta memasukkan Otoritas Palestina dan Yordania sebagai negara Arab lain yang mengakui Israel.

Blinken telah menyuarakan dukungan kuat untuk Kesepakatan Abraham tetapi memperingatkan pada pertemuan Negev bahwa mereka tidak dapat menggantikan pembangunan perdamaian Israel-Palestina. Pertemuan tersebut bertujuan memperdalam kerja sama di berbagai bidang termasuk air, pariwisata, kesehatan, energi, ketahanan pangan, dan keamanan regional.

Israel juga telah menemukan alasan yang sama dengan negara-negara Teluk Arab dalam hubungan tegang mereka dengan negara ulama Syiah Iran. "Pertemuan Senin juga akan menjadi tonggak sejarah menjelang kunjungan presiden AS yang diharapkan ke Timur Tengah," kata kementerian luar negeri Israel dalam suatu pernyataan.

Baca juga: Warisan nan Kaya Terkubur di Jalur Gaza yang Miskin

Presiden Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Israel, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan Arab Saudi dari 13 hingga 16 Juli. Ini perjalanan pertamanya ke Timur Tengah sejak menjabat. Sesampai di sana, ia akan menghadiri pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Teluk dengan para pemimpin dari Arab Saudi, UEA, Qatar, Bahrain, Kuwait, dan Oman, bergabung dengan para pemimpin Mesir, Irak, dan Yordania. (AFP/OL-14)

Baca Juga

AFP

Malaysia Serukan Kewaspadaan Penularan Virus Nipah

👤Zubaedah Hanum 🕔Minggu 24 September 2023, 19:14 WIB
MENTERI Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa mengeluarkan arahan kesiapsiagaan risiko penularan penyakit Nipah, khususnya mereka yang baru...
AFP/JALAA MAREY

Libanon dan Israel Saling Serang

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Minggu 24 September 2023, 18:14 WIB
TENTARA Libanon mengatakan bahwa mereka telah menembakkan gas air mata ke arah pasukan Israel di perbatasan sebagai tanggapan atas bom asap...
AFP/Ted Aljibe

Tiongkok Kejar Nelayan Filipina di Perairan yang Disengketakan

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Minggu 24 September 2023, 17:10 WIB
Para nelayan mengeluhkan bahwa tindakan Tiongkok di Scarborough Shoal telah merampas sumber pendapatan utama mereka dan tempat berlindung...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya