PARA diplomat dari Amerika Serikat, Israel, dan empat negara Arab akan bertemu di Bahrain, Senin (27/6). Tiga bulan lalu mereka berjanji untuk meningkatkan kerja sama pada pertemuan penting di Israel.
Pembicaraan di ibu kota Bahrain, Manama, akan mempertemukan pejabat kementerian luar negeri dari Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko--semua menormalkan hubungan dengan negara Yahudi itu pada 2020--serta Mesir yang berdamai dengan Israel pada 1979. Pada Maret, mereka bertemu untuk pertama kali di tanah Israel di daerah pertanian Sde Boker di gurun Negev bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
UEA dan Bahrain menjalin hubungan dengan Israel di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi oleh mantan presiden AS Donald Trump. Maroko kemudian membangun kembali hubungan dengan Israel di bawah perjanjian terpisah yang ditengahi Trump.
Baca juga: Hari ini Menlu Iran Kunjungi Turki setelah Tuduhan Israel
Kesepakatan Abraham membuat marah orang-orang Palestina yang berpendapat bahwa mereka melakukan pengkhianatan terhadap konsensus Arab yang berusia puluhan tahun untuk mengisolasi Israel sampai setuju untuk pembentukan negara Palestina, dengan ibu kotanya di Jerusalem timur. Washington mengatakan ingin pertemuan itu menjadi pertemuan tahunan serta memasukkan Otoritas Palestina dan Yordania sebagai negara Arab lain yang mengakui Israel.
Blinken telah menyuarakan dukungan kuat untuk Kesepakatan Abraham tetapi memperingatkan pada pertemuan Negev bahwa mereka tidak dapat menggantikan pembangunan perdamaian Israel-Palestina. Pertemuan tersebut bertujuan memperdalam kerja sama di berbagai bidang termasuk air, pariwisata, kesehatan, energi, ketahanan pangan, dan keamanan regional.
Israel juga telah menemukan alasan yang sama dengan negara-negara Teluk Arab dalam hubungan tegang mereka dengan negara ulama Syiah Iran. "Pertemuan Senin juga akan menjadi tonggak sejarah menjelang kunjungan presiden AS yang diharapkan ke Timur Tengah," kata kementerian luar negeri Israel dalam suatu pernyataan.
Baca juga: Warisan nan Kaya Terkubur di Jalur Gaza yang Miskin
Presiden Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Israel, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan Arab Saudi dari 13 hingga 16 Juli. Ini perjalanan pertamanya ke Timur Tengah sejak menjabat. Sesampai di sana, ia akan menghadiri pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Teluk dengan para pemimpin dari Arab Saudi, UEA, Qatar, Bahrain, Kuwait, dan Oman, bergabung dengan para pemimpin Mesir, Irak, dan Yordania. (AFP/OL-14)