KEMENTERIAN Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga Indonesia yang terdampak situasi di India. Ini disampaikan setelah pernyataan seorang politikus setempat yang menghina Nabi Muhammad SAW.
"Kami bisa menjamin tidak ada WNI sampai sekarang menghadapi permasalahan dengan adanya kontroversi yang terjadi," kata Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah dalam pengarahan media secara daring, Kamis (9/6). Merespons pernyataan anti-Muslim tersebut, pejabat Kemenlu RI telah bertemu dengan Duta Besar India di Jakarta guna mendapatkan penjelasan dan mencatat bahwa politikus yang mengeluarkan pernyataan itu juga sudah diberhentikan dari Partai Bharatiya Janata (BJP), pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
"Dengan demikian kita berharap kondisi di India bisa lebih baik lagi. Ini tentu merupakan tantangan tersendiri bagi India dan Indonesia sebagai negara yang pluralistik dalam mengelola keberagaman antarsuku, agama, kelompok, dan kebudayaan," ujar Faizasyah.
Baca juga: Saudi, Bahrain, Oman Tanggapi Penghinaan Nabi oleh Pejabat BJP India
Sebelumnya diberitakan bahwa India memperketat keamanan publik setelah beredar surat peringatan serangan gerilyawan Islam untuk membalas pernyataan yang menghina Nabi Muhammad oleh juru bicara BJP Nupur Sharma. Pernyataan Sharma dalam debat di stasiun televisi memicu kegemparan di antara Muslim di India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara Islam yang menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.
Sharma telah diskors dari partai. Juru bicara lain yaitu Naveen Kumar Jindal dikeluarkan karena komentarnya tentang Islam di media sosial.
Polisi di India utara menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena mengunggah komentar anti-Muslim di media sosial bersama dengan 50 lainnya yang ambil bagian dalam kerusuhan sporadis di kalangan minoritas Muslim di beberapa bagian India pekan lalu atas pernyataan Sharma. Pada Senin (6/6), Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa cuitan dan komentar menghina sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Instruksi telah dikeluarkan kepada beberapa anggota senior BJP untuk sangat berhati-hati ketika berbicara tentang agama di ruang publik.
Baca juga: BJP Pecat Politisi yang Menghina Nabi Muhammad
Sejumlah pemimpin dari negara Islam termasuk Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Iran, dan Afghanistan menuntut permintaan maaf dari India dan memanggil diplomat untuk memprotes pernyataan anti-Islam tersebut. Sebanyak 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berpengaruh mengatakan dalam pernyataan bahwa penghinaan itu datang dalam konteks suasana kebencian yang semakin intens terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umat Islam. (Ant/OL-14)