Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ADA tujuh malam yang paling utama menurut para ulama. Tujuh malam mulia itu dijelaskan dalam Kitab Nihayatuz Zain.
Dengan mengetahui itu, umat Islam diharapkan dapat memanfaatkan tujuh malam mulia tersebut dengan memperbanyak ibadah kepada Allah dan berbuat amal saleh kepada sesama. Keberadaan tujuh malam paling utama itu setidaknya menbawa harapan bagi umat Islam yang ingin berbuat baik lebih banyak lagi.
Apa saja tujuh malam paling utama itu? Berikut penjelasannya.
Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Nihayatuz Zain, ada tujuh malam paling utama dibandingkan dengan malam-malam lain. Berikut tujuh malam paling utama bagi umat Islam.
1. Malam kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Malam datang setiap tahun sekali pada malam 12 Rabiul Awal.
2. Malam Lailatul Qadar. Malam ini datang setiap bulan Ramadan.
3. Malam Isra Miraj Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Malam datang setahun sekali pada malam 27 Rajab.
4. Malam Arafah. Malam ini datang setahun sekali saat umat Islam menunaikan rukun haji di padang Arafah, tepatnya malam 9 Zulhijah.
5. Malam Jumat. Malam mulia ini datang seminggu bagi bagi umat Islam.
6. Malam nisfu syaban. Malam ini datang setahun sekali , tepatnya pada malam 15 Syaban.
7. Malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Demikian urutan tujuh malam yang paling utama. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bishshawab.
Kitab Nihayatuz Zain merupakan salah satu kitab fikih mazhab Syafii yang fenomenal untuk kalangan pesantren di Indonesia. Kitab ini sangat dekat dalam forum-forum bahtsul masail NU, tradisi musyawarah keilmuan pesantren bagi kalangan Nahdliyin.
Nama lengkap kitab itu ialah Nihayatuz Zain Fi Irsyadi Al-Mubtadi'in. Ini kitab fikih syarah dari kitab Qurrotu Al-'Ain karya Syekh Zainuddin Al-Malibari.
Kitab Nihayatuz Zain ini dikarang oleh Syekh Abu Abdul Mu'thi Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi, seorang ulama yang berasal dari kampung Tanara di Banten.
Sebagai syarah Qurrotu Al-'Ain, kitab Nihayatuz Zain sama seperti kitab Fathul Mu'in. Hanya, kitab Nihayatuz Zain sedikit lebih tebal sehingga bisa digolongkan syarah mutawassith (pertengahan). (I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved