Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Tidak akan Ada Lagi McDonald's di Rusia

Insi Nantika Jelita
17/5/2022 06:00
Tidak akan Ada Lagi McDonald's di Rusia
Ilustrasi(AFP/Justin Sullivan/Getty Images )

Setelah tiga dekade beroperasi, perusahaan raksasa makanan cepat saji asal Amerika Serikat, McDonald's akan keluar dari pasar Rusia dan menjual bisnisnya di negara itu, kata perusahaan tersebut pada Senin (16/5).

Rusia yang semakin dikucilkan negara barat akibat invasi ke Ukraina, McDonald's pada Maret lalu menutup semua 850 restorannya di negara beruang merah itu, yang mana mempekerjakan 62 ribu orang.

"Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di negara itu, McDonald's Corporation mengumumkan akan keluar dari pasar Rusia dan telah memulai proses untuk menjual bisnis itu," kata perusahaan.

McDonald's menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan karena krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan ancaman lingkungan operasi di Rusia.

Perusahaan itu dikabarkan tengah mencari investor untuk menjual seluruh portofolio restoran McDonald's di Rusia kepada pembeli lokal.

Perusahaan menambahkan bahwa setelah penjualan, restoran tidak lagi dapat menggunakan nama, logo, branding, atau menu McDonald's.

"Kami bangga dengan 62 ribu karyawan yang bekerja di restoran bersama dengan ratusan pemasok Rusia yang mendukung bisnis kami, dan pewaralaba lokal kami," kata Chief Executive Officer McDonald's Corporation Chris Kempczinski dalam sebuah pernyataan.

"Namun, kami memiliki komitmen terhadap komunitas global dan teguh pada nilai-nilai kami. Dan komitmen kami terhadap nilai-nilai kami itu (soal kemanusian)," sambungnya.

Banyak bisnis Barat telah menarik diri dari Rusia sejak invasi ke Ukraina pada Februari. Sebelumnya, produsen mobil Prancis, Renault juga mengumumkan telah menyerahkan aset Rusianya kepada pemerintah di Moskow.

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin memulai serangan militer ke Ukraina, memicu sanksi barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia.

Langkah itu juga memicu eksodus perusahaan asing termasuk H&M, Starbucks, dan Ikea bereaksi. (Channel News Asia/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik