Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Soal Penembakan Jurnalis, Panglima Militer Israel Jilat Ludah Sendiri

Cahya Mulyana
12/5/2022 09:33
Soal Penembakan Jurnalis, Panglima Militer Israel Jilat Ludah Sendiri
Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Aviv Kochavi(AFP)

PANGLIMA Militer Israel Letnan Jenderal Aviv Kochavi telah menarik pernyataannya bahwa jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh mungkin telah terbunuh oleh peluru nyasar yang ditembakkan oleh pejuang Palestina. Hasil penyelidikan sementara mengungkapkan Abu Akleh terbunuh oleh peluru serdadu Israel.

"Pada tahap ini, kami tidak dapat menentukan dengan siapa dia terluka dan kami menyesali kematiannya," kata Letjen Kochavi tanpa mengakui kesalahan prajuritnya.

Tentara Israel pada awalnya mengangkat kemungkinan bahwa jurnalis veteran Al Jazeera telah ditembak oleh pihak Palestina. Klaim itu didasarkan katena para pejuang Palestina bersenjata juga hadir di daerah itu pada saat jurnalis itu tertembak.

Israel merilis video kejadian pada hari Rabu yang menunjukkan orang-orang Palestina menembak di sebuah gang di kamp Jenin. Tentara Israel mengatakan video itu dimaksudkan untuk memperkuat anggapan bahwa orang-orang Palestina bersenjata menembak di daerah itu pada saat Abu Akleh terbunuh.

Baca Juga: Penggusuran Israel Hantui Keluarga Palestina di Tepi Barat

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga berbagi tweet dengan klip video yang muncul untuk menunjukkan pejuang Palestina bersenjata yang menembak seorang tentara. Karena tidak ada pasukan Israel yang terluka, dia mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu malah menembak seorang jurnalis.

“Menurut data yang kami miliki saat ini, ada kemungkinan besar bahwa orang-orang Palestina bersenjata, yang menembak dengan liar, adalah penyebab kematian jurnalis yang malang itu,” tulis perdana menteri dalam sebuah tweet.

Namun, kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem melakukan penelitiannya sendiri terhadap klaim tersebut dan merilis video pada hari Rabu yang meragukan narasi tentara Israel tentang pembunuhan jurnalis tersebut.

B'Tselem menulis dalam serangkaian tweet bahwa peneliti lapangannya di Jenin, mendokumentasikan lokasi yang tepat di mana pejuang Palestina, yang digambarkan dalam sebuah video yang didistribusikan oleh tentara Israel, telah melepaskan tembakan.

Peneliti juga mengidentifikasi lokasi persis di mana Abu Akleh ditembak dan dibunuh. “Dokumentasi tembakan Palestina yang didistribusikan oleh militer Israel tidak bisa menjadi tembakan yang menewaskan Jurnalis Shireen Abu Akleh,” tulis organisasi itu dalam sebuah tweet.

Organisasi tersebut memberikan koordinat untuk dua lokasi, yang tampaknya berjarak sekitar 300 meter (330 yard) dan dipisahkan oleh tembok dan bangunan. Dror Sadot, Juru Bicara Kelompok Hak Asasi, mengatakan buktinya menunjukkan tidak mungkin bahwa tembakan yang ditunjukkan dalam video yang didistribusikan oleh pasukan Israel telah membunuh Abu Akleh.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bahwa penyelidikan awal yang dilakukan oleh tentara Israel dalam beberapa jam terakhir menunjukkan bahwa tidak ada tembakan yang diarahkan pada wartawan - namun, penyelidikan sedang berlangsung".

Uni Eropa telah menyerukan penyelidikan independen atas kematiannya, sementara utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyerukan pembunuhan itu untuk diinvestigasi secara transparan.

Ditanya tentang keterbukaan Israel untuk penyelidikan internasional, Juru Bicara Militer Israel Amnon Shefler mengatakan sistem investigasi internal militer kuat dan akan melakukan penyelidikan sendiri. Shefler mengatakan kepada wartawan bahwa Israel "tidak akan pernah dengan sengaja menargetkan non-pejuang," katanya.

Berbicara kepada Al Jazeera pada hari Rabu, Omar Shakir, Direktur Israel dan Palestina untuk Human Rights Watch, mengatakan bahwa organisasi tersebut sedang menyelidiki pembunuhan Abu Akleh, tetapi mengecam penyelidikan oleh Israel karena tidak akan independen.

“Itulah penilaian yang dicapai oleh organisasi hak asasi manusia termasuk organisasi hak asasi manusia utama Israel B'Tselem. Human Rights Watch memiliki diagnosis serupa,” katanya. “Kenyataannya adalah tidak ada pertanggungjawaban atas pelanggaran semacam itu ketika menyangkut tindakan oleh otoritas Israel”. (Aljazeera/OL-13)

Baca Juga: Kenangan Rekan Kerja Shireen Abu Akleh di Al Jazeera

Baca Juga: Uni Eropa dan Amerika Serikat Desak Penyelidikan Pembunuhan Wartawan Al Jazeera



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya