Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tancap Gas, Rusia Kuasai Kreminna

Cahya Mulyana
20/4/2022 07:00

Pasukan Rusia telah membuahkan hasil dari perubahan strategi, menanggalkan penguasaan Kyiv dan beralih ke Ukraina Timur. Serdadu Kremlin mampu dengan cepat menguasai satu kota, Kreminna.

Dampaknya, Ukraina pun tersudut sehingga memaksa mundur dengan menarik semua pasukan dari kota pertama yang dikuasai Rusia tersebut. Fakta tersebut dijelaskan langsung oleh Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai.

“Kreminna berada di bawah kendali 'Orc' (Rusia). Mereka telah memasuki kota Luhansk," katanya.

“Pembela kami harus mundur. Mereka telah menempatkan diri mereka di posisi baru dan terus memerangi tentara Rusia.”

Dia tidak mengatakan kapan pasukan Rusia menguasai Kreminna tetapi serangan dilakukan dari semua sisi. “Tidak mungkin menghitung jumlah korban tewas di antara penduduk sipil. Kami memiliki statistik resmi, sekitar 200 orang tewas tetapi kenyataannya ada lebih banyak lagi,” katanya.

Tanpa menjelaskan periode perkiraan jumlah korban tewas. Rusia, yang meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, membantah menargetkan warga sipil.

Ini meningkatkan pertempurannya untuk menguasai jantung kota industri timur Ukraina tersebut. Rusia menyerang kota-kota di sepanjang garis depan berbentuk bumerang, sepanjang ratusan mil dalam strategi yang diklaim baru.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan dari udara menghancurkan 13 lokasi pasukan dan senjata Ukraina, sementara angkatan udara menyerang 60 fasilitas militer Ukraina lainnya.

Itu termasuk depot penyimpanan hulu ledak rudal. Serangan dimulai Senin di sepanjang front yang membentang lebih dari 480 km (300 mil) dari timur laut Ukraina ke tenggara.

Rusia mengatakan pihaknya menyerang beberapa daerah dengan rudal, termasuk kota timur laut Kharkiv serta daerah sekitar Zaporizhzhia dan Dnipro di barat Donbas. Kremlin menargetkan penguasaan wilayah Donbas timur yang sebagian besar berbahasa Rusia.

Serangan itu membuat Presiden Rusia Vladimir Putin kado untuk rakyatnya atas operasi militer yang telah berlangsung tujuh minggu itu. Ini juga akan secara efektif membelah Ukraina menjadi dua bagian.

Bahkan capaian tersebut membuat roda ekonomi Ukraina terhambat. Pasalnya kota itu berisi pabrik batu bara, logam, dan pembuatan mesin. Perebutan Kreminna membawa pasukan Rusia selangkah lebih dekat ke kota Kramatorsk yang jauh lebih besar.

Donbas dan Luhansk yang memproduksi batu bara dan baja telah menjadi target Rusia untuk mengacaukan Ukraina sejak 2014. Menguasai Donbas dan kota pelabuhan selatan Mariupol akan membantu Rusia membangun hubungan darat antara wilayah yang dikontrolnya di Ukraina timur dan wilayah Krimea yang direbut dan dicaplok Moskow pada 2014.

Juru Bicara Kementerian Ukraina Oleksandr Motuznyak mengatakan pasukan Rusia menyerang di sepanjang garis depan di Ukraina timur, menekan pengepungan Mariupol di selatan dan mencoba mengepung kota-kota di provinsi Donetsk dan Luhansk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa sejumlah besar pasukan Rusia berkomitmen untuk kampanye tersebut. (Aljazeera/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya