Korut Bobol Jutaan Uang Kripto, AS Berang

Cahya Mulyana
15/4/2022 14:29
Korut Bobol Jutaan Uang Kripto, AS Berang
Ilustrasi(Ozan KOSE / AFP)

AMERIKA Serikat menduga Korea Utara telah melancarkan peretasan pada gim Axie Infinity untuk mencuri jutaan uang kripto pada Maret. Tudingan ini menyusul rentetan peretasan yang menghantam dunia kripto.

Peretas membobol kripto Ronin, mata uang yang digunakan pada gim tersebut. "Melalui investigasi, kami dapat mengonfirmasi Lazarus Group dan APT38, aktor siber yang terkait dengan [Korea Utara], bertanggung jawab atas pencurian itu," kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Lazarus menjadi terkenal pada 2014 ketika dituduh meretas Sony Pictures Entertainment sebagai balas dendam untuk The Interview, sebuah film satir yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Kelompok itu juga telah dituduh terlibat dalam serangan ransomware WannaCry, serta meretas bank internasional.

“Amerika Serikat sadar bahwa pemerintah Korea Utara semakin mengandalkan kegiatan terlarang, termasuk kejahatan dunia maya, untuk menghasilkan pendapatan untuk senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya saat mencoba menghindari sanksi kami dan PBB yang kuat,” kata juru bicara Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Baca juga: Ukraina Luncurkan Arsip Online Kejahatan Perang Rusia untuk Pengadilan

Program peretasan Korea Utara dimulai pada pertengahan 1990-an dan telah berkembang menjadi unit perang siber berkekuatan 6.000 orang, yang dikenal sebagai Bureau 121, yang beroperasi dari beberapa negara, termasuk Belarusia, Tiongkok, India, Malaysia, dan Rusia menurut laporan tahun 2020.

Dalam kasus pencurian di Axie Infinity, peretas mengeksploitasi kelemahan him buatan perusahaan yang berbasis di Vietnam itu. Mereka disarankan menggunakan ethereum yang relatif lebih aman daripada Ronin.

Peretas berhasil menggondol 173.600 ether dan stablecoin senilai USD25,5 juta. Amerika Serikat mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan Grup Lazarus ke daftar hitam dan membekukan asetnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya